Gubernur Lampung Hadiri Puncak Festival Skala Brak

id Festival Skala Brak, Lampung Barat, Kepaksian Skala Brak

Gubernur Lampung Hadiri Puncak Festival Skala Brak

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo (keempat dari kanan) saat menghadiri acara puncak Festival Skala Brak ke-2 di Liwa, Lampung Barat, Sabtu (10/10), berdampingan dengan sejumlah tokoh dan pejabat penting lainnya. (FOTO: ANTARA Lampung/Ist-Humas Protoko

Lampung Barat (ANTARA Lampung) - Gubernur Lampung M Ridho Ficardo menghadiri acara puncak Festival Skala Brak ke-2 di Liwa, Lampung Barat, Sabtu (10/10).

Gubernur Ridho tiba di Liwa menggunakan pesawat terbang bersama-sama dengan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, dan langsung menuju ke lokasi acara Himpun Adat di Batu Brak.

Himpun Adat adalah kegiatan musyarawah adat dalam merumuskan suatu hal yang berkaitan dengan pelestarian adat istiadat setempat, dalam Himpun Adat kali ini telah dirumuskan tujuh poin Kesepakatan Adat, di antaranya adalah menetapkan Festival Skala Brak sebagai agenda tahunan dalam rangka memperingati hari jadi Lampung Barat, serta disepakati juga bahwa sebagai penghormatan kepada leluhur maka nama-nama tokoh adat yang berasal dari Keraajaan Paksi Pak Skala Brak diabadikan sebagai nama-nama jalan dan nama-nama gedung Pemerintah Kabupaten Lampung Barat.

Selain Ketua MPR RI Zulkifi Hasan, hadir juga pada kesempatan ini Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia Suparman Marzuki, Kapolda Lampung Brigjen Edward Syah Pernong yang juga Sultan dari Kepaksian Pernong, Ketua DPRD Provinsi Lampung Dedi Afrizal, Anggota DPR RI Dapil Lampung Sudin, Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri, Bupati Lampung Barat Muchlis Basri, Bupati Lampung Tengah Mustafa, Bupati pertama Lampung Barat Hakim Saleh Umpu Singa, Mantan Sekda Provinsi Lampung Irham Jafar Lan Putra serta tokoh masyarakat dan tokoh adat di Kabupaten Lampung Barat.

Selain acara himpun adat, pada kunjungannya kali ini Gubernur Lampung Ridho Ficardo juga melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda mengawali pembangunan stadion Bumi Skala Brak di Kompleks Islamic Centre Liwa. Menutup kunjungannya, Gubernur Lampung Ridho Ficardo menghadiri Karnaval Budaya Skala Brak yang dipusatkan di Kompleks Kantor Pemkab Lampung Barat di Way Mengaku, Liwa.

Karnaval Budaya ini terdiri dari 67 kontingen yang berasal dari siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan perwakilan kecamatan yang berada di Kabupaten Lampung Barat, dengan dalam satu kontingen diwajibkan diikuti minimal 30 orang.

Selain kegiatan-kegiatan tersebut, Festival Skala Brak ke-2 ini juga diisi dengan acara Lomba Budaya, Bebandung, Lagu Lampung dan Tari Kreasi Lampung. Diadakan juga Eksebisi Motor Trail yang pesertanya menyentuh angka 800 peserta yang berasal dari daerah-daerah di Provinsi Lampung, bahkan terdapat peserta yang berasal dari Salatiga, Jawa Tengah dan luar Provinsi Lampung lainnya.

             Nilai Luhur Adat
Gubernur Ridho Ficardo menegaskan, nilai luhur adat istiadat budaya dapat dijadikan sebagai salah satu landasan sebuah pembangunan di suatu daerah.

Menurut Gubernur, dalam sambutannya pada acara Himpun Adat Gedong Dalom Kepaksian Pernong Lampung Barat, sebagai salah satu rangkaian kegiatan tahunan Festival Skala Brak ke-2 di Kabupaten Lampung Barat, dirinya merasa yakin bahwa Kabupaten Lampung Barat dapat mampu berkembang lebih pesat lagi, karena kabupaten ini sudah mempunyai dua landasan awal sebuah pembanguan, yakni landasan agama yang kuat di masyarakat serta landasan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya yang diwariskan oleh orang-orang sebelum kita. Seperti yang kita lihat sampai hari ini kian banyak orang dari luar Kabupaten Lampung Barat berkunjung ke kabupaten ini, hal tersebut dapat merupakan cerminan bahwa masyarakat di Kabupaten ini ramah terhadap pendatang yang tidak terlepas dari kandungan budaya masyarakat yang tetap menjaga norma-norma etika yang baik dan santun dalam penerimaan tamu di daerah ini.

Gubernur Lampung itu juga meminta kepada Pemkab Lampung Barat agar dapat melakukan harmonisasi dan sinkronisasi antara nilai budaya yang ada di masyarakat dengan program pembangunan pemkab setempat, sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan harmonisasi dan sinkronisasi dapat memberikan efek yang lebih luas lagi bagi pembangunan yang pada akhirnya nanti terciptanya masyarakat yang maju dan sejahtera.

Dalam kegiatan Himpun Adat ini juga dilakukan pemberian lencana lembaga kepaksian sebagai tanda kehormatan kepada beberapa tokoh masyarakat, di antaranya Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia Suparman Marzuki, Bupati Lampung Tengah Mustafa, Bupati pertama Lampung Barat Hakim Saleh Umpu Singa serta beberapa tokoh masyarakat adat lainnya.