Warga Pulau Pahawang Serius Kembangkan Wisata Bahari

id Wisata Pulau Pahawang, Pulau Pahawang Lampung, Pahawang

Warga Pulau Pahawang Serius Kembangkan Wisata Bahari

Sejumlah pengunjung wisata saat menikmati terumbu karang di perairan Teluk Lampung Pulau Pahawang. (FOTO ANTARA Lampung/Agus Setyawan)

Pulau Pahawang, Lampung (ANTARA Lampung) - Warga Pulau Pahawang Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran, Lampung serius untuk mengembangkan pengelolaan wisata bahari di daerah ini.

"Beberapa program desa lebih mengarah pada keberadaan wisata bahari agar bisa bertahan lama dikunjungi wisatawan," ujar Kepala Desa Pulau Pahawang, Ahmad Salim, di Dusun Jeralangan, Pahawang, Rabu (7/10).

Menurut dia, kedatangan wisatawan ke daerah ini dikarenakan masih terjaga potensi terumbu karang dan lahan mangrove setempat, sehingga memiliki daya tarik eksotisme yang tinggi.

"Masih terawat dan terjaga kondisi terumbu karang saat ini harus diimbangi dengan perawatan lingkungan sekitarnya atau transplantasi bakau, sehingga bisa mempertahankan kelestariannya," katanya.

Karena itu, Ia mendukung upaya pemuda pelopor setempat aktif menyelamatkan lingkungan, mulai dari terumbu karang hingga tanaman mangrovenya.

Ia juga menegaskan, keberadaan kawasan mangrove dan terumbu karang yang baik itu, bisa mempermudah masyarakat khususnya nelayan untuk mendapatkan ikan.

"Pemuda dan masyarakat Pulau Pahawang aktif dalam pelestarian hutan mangrove dan transplantasi terumbu karang yang didukung Kelompok Sadar Wisata Cinta Bahari, BPDPM serta tokoh masyarakat di sini untuk mewujudkan Desa Pulau Pahawang sebagai destinasi wisata pendidikan dan konservasi alam unggulan di Provinsi Lampung," ujarnya pula.

Dia mengemukakan, pihaknya berupaya memberdayakan ekonomi masyarakat dalam bidang pariwisata dengan mengembangkan homestay (rumah singgah wisatawan), pengembangan kerajinan dan cenderamata (olahan kerajinan dari tempurung kelapa) dan kuliner khas Pulau Pahawang (makanan olahan mangrove, seperti dodol mangrove, sirup mangrove, keripik jeruju (mangrove) terus dikembangkan.

Hanya saja, ia melanjutkan, semua kegiatan ini masih secara swadaya sehingga masih banyak memerlukan bantuan dari pemerintah atau investor yang menanamkan modalnya untuk memajukan daerah kepulauan tersebut.

Ahmad Salim menyebutkan, saat ini sudah terdapat 85 unit rumah, dan masih dipersiapkan lagi sebanyak 40 unit rumah untuk memenuhi kapasitas tampung wisatawan.

"Setiap bulan sedikitnya 500 orang harus kembali pada lain waktu karena keterbatasan tempat tinggal," kata Salim pula.

Sedangkan fasilitas antar jemput kapal, ia menerangkan, semua kapal nelayan difungsikan untuk hal tersebut.

"Hampir seluruh nelayan di Pahawang sudah tidak lagi melaut karena harus memberikan pelayanan bagi para wisatawan yang hendak berkunjung ke pulau ini," ujarnya pula.