Kemendag ajak warga dunia minum kopi Indonesia

id minum kopi gratis, kemendag, minum kopi indonesia

Kemendag ajak warga dunia minum kopi Indonesia

Aneka sajian kopi. (ANTARA News/Nanien Yuniar)

Jakarta (ANTARA Lampung) - Kementerian Perdagangan dalam rangka memperingati Hari Kopi Internasional yang jatuh pada 1 Oktober 2015 mengajak warga dunia yang berkunjung ke Paviliun Indonesia pada World Expo Milano (WEM) 2015 di Milan, Italia, mencicipi kopi luwak secara cuma-cuma.

"Momen ini menjadi satu kampanye yang tepat untuk membentuk merek Indonesia sebagai negara penghasil kopi terbaik dunia. Kopi terbaik berasal dari Indonesia. Itulah yang tengah gencar kita citrakan dalam setiap kesempatan ajang internasional," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nuz Nuzulia Ishak melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Sebelumnya, masing-masing negara di dunia merayakan hari kopi nasionalnya sendiri. Di Indonesia, hari kopi dirayakan bersamaan dengan hari kemerdekaan, 17 Agustus.

Organisasi negara produsen dan importir kopi dunia (International Coffee Organization/ICO) menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kopi Sedunia yang diluncurkan secara resmi dalam ajang WEM 2015.

Menurutnya, para pemangku kepentingan kopi datang dari seluruh belahan dunia dan berkumpul di Milan untuk hari kopi sedunia dan perayaan ini yang dimanfaatkan Indonesia untuk mempromosikan produk hasil pertanian tersebut.

 Sebanyak 75 negara anggota ICO dan belasan asosiasi kopi dunia berkumpul dalam "Global Coffee Forum" untuk merayakan solidaritas untuk fair trade produk kopi.

Perayaan hari kopi sedunia di WEM 2015 dimulai dengan Parade Kopi yang diikuti perwakilan negara eksportir kopi, seperti Burundi, El Salvador, Ethiopia, Republik Dominika, Guatemala, Kenya, Rwanda, Uganda, Yaman, dan Timor Leste.

Tak ketinggalan negara produsen kopi lainnya seperti Brazil, Vietnam, Kolombia, dan Indonesia. Negara importir dan pengolah kopi mengikuti dibelakangnya dengan bendera dan atribut seperti cangkir kopi, mesin kopi, dan lainnya.

"Negara-negara produsen/eksportir kopi berpakaian tradisional dan membawa bendera serta satu kilogram biji kopi dalam karung tradisional khas masing-masing negara. Kopi yang dibawa produsen kopi tersebut kemudian dicampur menjadi 'Coffee of the World: The Expo Coffee Blend'," kata Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Kementerian Perdagangan Pradnyawati.

Seluruh dunia ingin memperkenalkan keanekaragaman budaya produksi dan pengolahan kopi dari masing-masing negara. Begitu pula dengan Indonesia. Tak hanya lewat seruput kopi luwak gratis sambil beramal, para pengunjung juga diajak untuk mengenal lebih jauh lewat ragam permainan interaktif dengan tema kopi.

Saat ini Italia merupakan konsumen kopi terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Jerman dengan total konsumsi mencapai 546,78 ribu ton pada tahun 2014.

Ekspor kopi Indonesia ke Italia selama lima tahun terakhir mengalami tren positif sebesar 10,14 persen. Tahun lalu, Indonesia mengekspor kopi sejumlah 29,75 ribu ton dengan nilai USD 69,64 juta dolar AS. Nilai ekspor selama periode Januari-Juni 2015 meningkat tajam sebesar 65,86 persen dari 26,66 juta dolar AS menjadi 44,21 juta dolar AS dibandingkan periode yang sama setahun lalu.

Kegiatan "Indonesia Coffee Week" yang dilaksanakan di Paviliun Indonesia diharapkan dapat semakin meningkatkan ketertarikan masyarakat Italia terhadap kopi unggulan Indonesia yang pada akhirnya akan meningkatkan permintaan terhadap kopi Indonesia.

Paviliun Indonesia memberikan edukasi mengenai kopi Indonesia lewat seminar dan jaringan bisnis kopi Indonesia.