Penjualan Emas di Kota Bandarlampung Turun

id emas, perhasan



Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - Pedagang emas dalam bentuk perhiasan di Kota Bandarlampung, Lampung, menyatakan terjadi penurunan pembelian logam mulia tersebut dibandingkan dua bulan lalu.
"Pembeli sekitar dua bulan ini sepi, padahal harganya termasuk murah," kata Tina, pemilik toko emas di Bandarlampung, Kamis.
Dia mengaku, memang terjadi sedikit kenaikan harga, sebelumnya emas 24 karat dijual dengan harga Rp510 ribu per gram, dan sekarang mencapai Rp530 ribu per gram.
Untuk perhiasan emas kadar 23 karat dijual Rp455.000 per gram, sebelumnya berkisar Rp425.000 per gram, perhiasan emas 22 karat Rp335.000 per gram, 20 karat Rp310.000 per gram, dan 18 karat dijual dengan harga Rp290.000 per gram.
"Biasanya jika gajian tiba banyak yang membeli, tapi sekarang sepi, malah banyak yang jual," kata dia lagi.
Sebaliknya, lanjut Tina, peningkatan terjadi pada daya jual masyarakat, terlebih saat Iduladha lalu banyak masyarakat yang menjual emasnya.
Kristin, pedagang emas di Bandarlampung lainnya mengungkapkan, saat ini warga lebih banyak yang menjual, dalam sehari yang menjual emas bisa mencapai dua orang lebih namun jika dilihat lebih sedikit bila dibandingkan pada saat menjelang Iduladha.
"Harga emas memang dipengaruhi nilai tukar dolar AS, kita tidak tahu bagaimana untuk minggu depan," katanya pula.
Dia mengemukakan, jika harga emas turun bertepatan dengan waktu gajian, pembelian akan meningkat diprediksi bisa mencapai 20 persen.
"Untuk saat ini penjualan sangat menurun dalam beberapa hari terakhir," katanya lagi.
Seorang warga Bandarlampung Ny Rieke, mengaku menjelang Iduladha lalu menjual perhiasan emas berupa cincin yang dibelikan suaminya di Bengkulu, dengan harga Rp485 ribu per gram.
"Uangnya untuk membeli hewan kurban. Alhamdulillah," kata dia.
Ia menjelaskan, untuk menjual emas berasal dari Bengkulu apalagi dilengkapi dengan suratnya tidak sulit, karena kualitas emas dari sana dijamin.
"Ke toko mana pun saya rasa mau menerima emas asal Bengkulu. Soalnya, saya pernah bel di salah satu toko emas di Bandarlampung, terus jualnya ke toko lain, tidak mau menerima," kata dia pula.***3***