Bupati Lambar: Jadikan minum kopi sebagai budaya

id biasakan minum kopi, bupati lampung barat

Bupati Lambar: Jadikan minum kopi sebagai budaya

Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri saat menyangrai kopi di sela-sela Festival Kopi Liwa dengan 1000 tungku guna memecahkan rekor MURI. Festival tersebut berlangsung di Pekon Semarang Jaya, Air Hitam, Lampung Barat, Rabu (16/9)(FOTO ANTARA Lampung/Agu

...Selama meminumnya saat masih panas tentu tidak akan terjadi sakit lambung," kata Bupati...
Liwa, Lampung (ANTARA Lampung) - Masyarakat perlu membiasakan diri minum kopi agar menjadi budaya sehari-hari, kata Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri.

"Sebagai penghasil kopi, seharusnya setiap rumah tangga atau di mana pun yang disuguhkan adalah minuman kopi bukan yang lainnya," katanya di sela Festival Kopi Liwa di Pekon Semarang Jaya, Air Hitam, Lampung Barat, Rabu.

Lampung Barat merupakan penghasil terbesar kopi jenis Robusta di Indonesia. Namun belakangan ini berdasarkan informasi dari Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, produksi kopi Lampung Barat cenderung mengalami penurunan bahkan kalah dari Provinsi Sumatera Selatan.

"Saya berharap ke depan kami bisa mengembalikan kejayaan produksi kopi di daerah ini," ujarnya.

Ia juga berharap instansi terkait dapat bekerja sama dengan petani dan para eksportir untuk menghidupkan kembali kejayaan komoditas kopi.

"Bagaimana produksi kopi bisa seperti tanaman lain yang berbuah setiap hari tanpa menunggu musim. Ini yang harus kita kembangkan sehingga bisa menunjang kesejahteraan masyarakat," kata Mukhlis.

Bupati juga menegaskan agar masyarakat tidak perlu takut  minum kopi akan terserang penyakit asam lambung. "Selama meminumnya saat masih panas tentu tidak akan terjadi sakit lambung."

Ia juga meminta para eksportir agar dapat terus mendampingi petani sehingga hasil produksi bisa semakin meningkat.

Kepala Dinas Perkebunan Lampung Barat, Rusdi menyatakan saat ini luas areal tanaman kopi Robusta mencapai 82 persen dari total luas areal perkebunan di daerah ini.

"Komoditas kopi Robusta menjadi salah satu komoditas utama di daerah ini, dengan sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani kopi," ujarnya. Sedangkan, jumlah petani kopi di Kabupaten Lampung Barat mencapai 35.706 kepala keluarga.

"Pemerintah Kabupaten Lampung Barat selalu berupaya meningkatkan produksi dan mutu tanaman kopi," ujar dia.

Ia juga menyebutkan, saat ini luas areal kebun kopi Robusta produktif kurang lebih 50.118 hektare, dengan rata-rata produksi 1.050 kg/ha per tahun atau sama dengan 52.624 ton per tahun. (Ant)
   Berdasarkan data harga kopi saat ini sebesar Rp20.000 per kilogram kualitas standar.