Pasokan air minim, pengembang Vila Bukit Tirtayasa didemo

id Pasokan air minim, pengembang Vila Bukit Tirtayasa didemo

Pasokan air minim, pengembang Vila Bukit Tirtayasa didemo

Puluhan warga Vila Bukit Tirtayasa mendemo pengembang perumahan itu, yakni PT Sukses Cipta Griya, karena pasokan air bersih minim volumenya meski harga air telah dinaikkan dari Rp2.000/meter kubik menjadi Rp6.700 per meter kubik. (ANTARA LAMPUNG/Roy

Bandarlampung (Antara Lampung) - Puluhan warga Vila Bukit Tirtayasa mendemo pengembang perumahan itu, yakni PT Sukses Cipta Griya, karena pasokan air bersih minim volumenya meski harga air telah dinaikkan dari Rp2.000/meter kubik menjadi Rp6.700 per meter kubik.

"Masalah di perumahan ini adalah debit air yang sedikit, dan kualitasnya pun buruk
," kata Ketua Ketua Kompleks Perumahan Vila Bukit Tirtayasa, Darlian Pone, di Bandarlampung, Kamis.

Ia menyebutkan pasokan air tak sanggup lagi memenuhi kebutuhan warga karena ada pembangunan perumahan baru.

Menurut dia, seharusnya pengembang perumahan membuat sumur baru karena ada perumahan baru yang sedang dibangun.

"Hal ini juga yang memicu kemarahan warga. Ini bukan masalah mencari air bersih saat kemarau. Selama kami menempati perumahan ini, kualitas airnya memang buruk dan pasokannya pun tidak banyak," kata dia.

Selain itu, pasokan air juga tidak dialirkan selama 24 jam, tetapi hanya berlaku mulai pukul 18.00 WIB- 05.00 WIB.
 
"Pengembang menyebutkan air bersih bisa dipasok jika harganya dinaikkan. Namun, kualitasnya tidak membaik," katanya.

Masalah air di perumahan itu, katanya, sudah terjadi sejak tahun 2010.

Jumlah warga yang menghuni perumahan itu ada sekitar 400 warga. Mereka menyebutkan pengembang awalnya mempromosikan ada air bersih yang mengalir dalam waktu 24 jam. Namun, janji-janji itu tidak kunjung dipenuhi pengembang.

Ia menyebutkan masalah di perumahan itu, termasuk janji dalam promosi yang tak kunjung direalisasikan, akan disampaikan kepada Wali Kota Bandarlampung, pihak bank yang memberi pinjaman KPR dan Yayasan Konsumen Indonesia.
 
Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Susi (29).

"Dulu air mengalir 24 jam, namun belakangan ini hanya dari pukul 18.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB," katanya.
 
Akan tetapi, pasokan air bersih ke kolam renang dan tempat rekreasi air di perumahan itu justru berlimpah, dan kualitasnya juga lebih baik.
    
"Padahal di kolam renang airnya sangat bersih sekali. Seharusnya air bersih bisa dikonsumsi, tapi air di perumahan ini sama sekali tidak bisa dipakai," kata dia.
 
Sementara itu, kuasa hukum PT Sukses Cipta Griya, Dedi Mawardi, mengatakan masalah air yang dikeluhkan para penghuni terkait dengan kemarau.
 
"Kami punya tiga sumur bor, tapi karena kemarau debit airnya berkurang. Kami juga mendistribusikan air lima tangki, namun air yang diterima tidak bisa mengalir 24 jam. Kami pun mengatur jadwal untuk mendistribusiakan, dan  juga menambah sumur bor," kata dia.