Jakarta (ANTARA Lampung) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masukan dari sejumlah ekonom ternama di Tanah Air terkait kondisi pelemahan nilai mata uang rupiah dalam beberapa waktu terakhir.
Beberapa ekonom yang diundang hadir dalam pertemuan internal di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, di antaranya Djusman Simanjuntak, Tony Prasetiantono, Prasetiantoko, Anton Gunawan, Hendri Saparini, dan Poltak Hotradero.
Selain itu ada Yopie Hidayat, Imam Sugema, Arif Budimanta, Yanuar Rizky, Yose Rizal, dan Destry Damayanti.
Presiden Joko Widodo sendiri didampingi oleh Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki, dan Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis Kantor Staf Kepresidenan Purbaya Yudhi Sadewa.
Ekonom Hendri Saparini setelah pertemuan dengan Presiden mengatakan, ia menyampaikan kepada Presiden bahwa harus ada kebersamaan di dalam menyelesaikan dalam kondisi sekarang ini.
"Jadi kita bukan dalam kondisi yang sangat buruk sekarang ini semestinya, karena kita masih mampu tumbuh dan potensi dalam negeri. Hanya bagaimana menyelesaikan ini secara bersamaan, tidak bisa parsial," tuturnya.
Ia juga menekankan masih ada sejumlah instrumen yang belum diimplementasikan pemerintah untuk memperbanyak pasokan dolar di dalam negeri, misalnya, dengan memanfaatkan hubungan bilateral dan meminta pinjaman dari lembaga-lembaga multilateral.
Namun, menurut dia Presiden merasa belum perlu untuk melakukan hal itu dan lebih memilih untuk mengoptimalkan potensi dalam negeri.
"Jadi, tadi Presiden justru menyampaikan bahwa itu belum kita perlukan, masih banyak cara yang bisa kita lakukan. Kalau sektor usaha kita gerakkan, dalam berbagai kondisis perlambatan ini, ada insentif-insentif yang diberikan secara fokus itu akan bisa mendorong ekonomi kita," paparnya.
Sementara ekonom Anton Gunawan lebih banyak menyoroti soal dampak krisis yang terjadi di Malaysia yang mesti diwaspadai bisa merembet ke Indonesia.
Sedangkan ekonom Arif Budimanta menegaskan soal rencana paket kebijakan yang akan dikeluarkan untuk menghadapi kondisi ekonomi yang terjadi.
"Kita bicara secara umum tidak secara sektoral tetapi yang kita diskusikan bagaimana agar paket kebijakan memperhatikan bauran dari kebijakan moneter, fiskal dan sektor riil," ucapnya.
Di sisi lain ekonom Prasentiantoko mengatakan paket deregulasi sedang disiapkan pemerintah dan akan dikeluarkan dalam pekan ini.
"Dalam jangka pendek, kepercayaan asing ini tidak tergerus lebih dalam lagi sehingga likuditasnya pemerintah ini berada dalam situasi yang baik dan usaha-usaha untuk menambah itu diindentifikasi dengan cukup detail," tukasnya.
Berita Terkait
Erick Thohir minta BUMN tak terlena dengan kinerja positif 2023
Sabtu, 20 April 2024 20:39 Wib
Dinkes Tanggamus minta warga terapkan PSN cegah Kasus DBD
Jumat, 19 April 2024 14:56 Wib
BPBD Lebong Bengkulu minta warga waspadai banjir susulan
Selasa, 16 April 2024 22:18 Wib
Anggota DPR minta Pemda, termasuk di Lampung, bantu pemutakhiran data tenaga honorer
Selasa, 16 April 2024 11:30 Wib
Polda Lampung minta gardu seluruh pintu tol diaktifkan di puncak arus balik
Sabtu, 13 April 2024 18:22 Wib
Presiden FIFA minta seluruh dunia bergerak melawan rasisme
Jumat, 12 April 2024 9:37 Wib
Warga Lampung Timur minta Pertamina tambah kuota LPG jelang Lebaran
Sabtu, 6 April 2024 18:22 Wib
KCIC minta calon penumpang Whoosh perhatikan jadwal keberangkatan agar tak tertinggal
Sabtu, 6 April 2024 16:01 Wib