El Shinta Raih Penghargaan Saidatul Fitriah 2015

id Penghargaan Saidatul Fitriah 2015, Kamaroeddin Award 2015, AJI Bandarlampung, El Shinta

El Shinta Raih Penghargaan Saidatul Fitriah 2015

El Shinta, jurnalis perempuan dari Harian Lentera Swara Lampung, peraih Penghargaan Saidatul Fitriah AJI Bandarlampung. (FOTO: ANTARA Lampung/Budisantoso Budiman)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - El Shinta, jurnalis perempuan dari Harian Lentera Swara Lampung dinobatkan sebagai peraih Penghargaan Saidatul Fitriah 2015 oleh Aliansi Jurnalis Independen Bandarlampung, pada malam puncak peringatan HUT ke-21 AJI di Bandarlampung, Sabtu (29/8) malam.

Juru bicara tim juri, Oyos Saroso HN, menyebutkan hasil penilaian bersama dua juri lainnya, Tony Wijaya (akademisi) dan Firman Seponada (mantan Ketua AJI Bandarlampung), telah menetapkan tulisan berseri yang dibuat El Shinta tentang dugaan adanya aliran sesat di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kemiling Bandarlampung sebagai pemenang Penghargaan Saidatul Fitriah tahun 2015 ini.

Tim juri sebelumnya telah menerapkan empat nominator peraih Penghargaan Saidatul Fitriah--diambil dari nama jurnalis foto (fotografer) pers mahasiswa Teknokra Universitas Lampung yang meninggal saat menjalankan tugas jurnalistik pada aksi demo mahasiswa tahun 1998.

Empat nominasi karya jurnalistik terbaik itu adalah tulisan tentang Program Bina Lingkungan (pendidikan gratis di sekolah negeri, SD, SMP, SMA sederajat bagi pelajar dari keluarga kurang mampu) di Bandarlampung karya jurnalis Harian Umum Lampung Post Rudiyansyah, tulisan berseri tentang dugaan adanya ajaran aliran sesat di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kemiling Bandarlampung karya El Shinta, kasus pengusiran Winda Sari pasien keluarga pemulung dari RSUD Abdul Moeloek Bandarlampung karya tim jurnalis portal duajurai.com, dan tulisan tentang "Manusia Gerobak" (pasien keluarga pemulung yang terusir) karya Angger Putranto dari Harian Kompas.

Oyos menyebutkan, terdapat 25 karya yang masuk penilaian, karya 13 jurnalis/tim, yaitu 17 karya jurnalis media cetak, empat karya jurnalis media online, dan masing-masing dua karya jurnalis media elektronik dan televisi di Lampung.

Menurut mantan Ketua AJI Bandarlampung itu, tahun ini peserta yang mengirimkan karya jurnalistik untuk dinilai tim juri lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya dan cenderung lebih baik serta meningkat pula kuantitas dan kualitasnya.

Namun tim juri harus memutuskan satu karya terbaik dari empat nominator peraih Penghargaan Saidatul Fitriah itu, akhirnya dimenangkan El Shinta.

Selain Penghargaan Saidatul Fitriah itu, AJI Bandarlampung juga memberikan penghargaan Kamaroeddin Award 2015 kepada Wahrul Fauzi Silalahi, Direktur LBH Bandarlampung yang dinilai berperan besar bagi perkembangan kemerdekaan pers, demokratisasi, maupun penegakan hukum di Lampung.

Tim juri menetapkan dua nominator peraih Kamaroeddin Award untuk kategori tokoh/individu maupun institusi yang berperan besar dalam mendukung kemerdekaan pers, transparansi, demokratisasi di daerah ini, yaitu Dr Wahyu Sasongko SH MH (akademisi Fakultas Hukum Universitas Lampung) dan Wahrul Fauzi Silalahi.

Malam puncak HUT ke-21 AJI digelar AJI Bandarlampung itu dihadiri tiga calon wali kota Bandarlampung, yaitu Herman HN (wali kota petahana), Tobroni Harun (wakil wali kota petahana), dan M Yunus (independen), sejumlah pimpinan media massa, akademisi, aktivis LSM, birokrat, dan berbagai kalangan lainnya.