Disnak: Tak Ada Kelangkaan Daging di Lampung !

id Kelangkaan Daging, Penggemukan Sapi, Bareskrim Polri

Disnak: Tak Ada Kelangkaan Daging di Lampung !

Drh Arsyad, Kabid Keswan dan Kesmavet Disnak dan Keswan Provinsi Lampung. (FOTO: ANTARA Lampung/Budisantoso Budiman)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung menegaskan bahwa di daerah ini tidak terjadi kelangkaan ternak maupun daging sapi, mengingat ketersediaan ternak sapi dan daging di daerah ini justru berlebih atau surplus sehingga dapat memasok daging ke daerah lain.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, drh Arsyad, di Bandarlampung, Jumat (14/8), mengakui saat ini yang terjadi adalah kenaikan harga ternak sapi dan daging yang melebihi biasanya karena terdampak oleh kebijakan pemerintah pusat yang mengurangi impor sapi bakalan untuk penggemukan dari Australia.

"Tidak ada kelangkaan ternak sapi atau daging sapi di Provinsi Lampung, mengingat Lampung selama ini selalu surplus dan justru menyuplai ternak dan daging ke daerah lain di Sumatera maupun Pulau Jawa," ujarnya lagi.

Arsyad merincikan prediksi ketersediaan dan kebutuhan daging sapi di Lampung tahun 2015, menunjukkan ketersediaan daging sapi tahun 2015 sebanyak 267.974 ekor sapi yang setara dengan 47.276 ton daging, sedangkan kebutuhan tahun ini mencapai 82.346 ekor atau 14.527 ton daging. Berarti terdapat kelebihan sebanyak 185.629 ekor sapi, atau 32.749 ton daging, katanya pula.

Menurut dia, berita kelangkaan daging sapi di pasar tradisional di Bandarlampung dalam minggu-minggu ini yang diikuti aksi mogok pedagang daging dikarenakan tidak adanya pasokan daging dari penyuplai daging.

"Tingginya nilai dolar AS juga menyebabkan harga bakalan sapi potong eks impor naik sehingga harga jual sapi potong juga naik," ujarnya.

Dia menyatakan, kuota nasional pada triwulan ketiga ini juga menurun menjadi 50.000 ekor sapi, karena adanya kebijakan pengurangan impor sapi bakalan dari Australia.