Bandarlampung (Antara Lampung) - Pemerintah pusat dan daerah diminta untuk segera mengaktifkan lampu penerangan di Jalan Lintas Sumatera ruas Panjang-Rajabasa Bandarlampung untuk meminimalkan risiko kecelakaan berlalu lintas di jalan negara itu pada malam hari.
Sejumlah warga Bandarlampung saat diminta tanggapannya, Senin, menyebutkan masalah lampu penerangan itu seharusnya mendapatkan prioritas dari pemerintah pusat dan daerah, karena lampunya sudah terpasang di hampir 400 titik sejak tahun lalu, namun tak kunjung diaktifkan hingga sekarang.
"Tiang dan bola lampunya sudah terpasang, namun tak kunjung diaktifkan. Padahal sudah dipasang sejak tahun lalu. Ini masalah krusial yang semestinya segera dicari solusinya, bukan didiamkan saja," kata Duan, salah satu warga yang kerap melintasi Jalinsum ruas Panjang-Rajabasa.
Berdasarkan pantauan di Jalinsum sepanjang 18,5 km itu, lampu penerangan jalan sudah terpasang di sekitar 400 titik, namun hanya di sejumlah titik yang sudah aktif.
Kondisi jalan utama itu masih gelap gulita pada malam hari, sehingga hanya mengandalkan penerangan dari lampu kendaraan yang melintas.
Sejumlah warga di sekitar Jalinsum itu menyebutkan kecelakaan lalu lintas umumnya terjadi pada malam hari.
Selain itu, pemerintah pusat dan Pemprov Lampung juga diminta untuk bertindak tegas terhadap pengendara truk yang mengangkut muatan melebih tonase, untuk memperpanjang masa pakai jalan negara itu.
"Truk dan tronton masih bebas melintas karena tidak ada sanksi tegas yang dikenakan. Akibatnya, jalan makin cepat rusak," kata Edy, salah satu warga Sukarame Bandarlampung.
Tronton dan truk besar yang bermuatan sedikitnya 40 ton bebas melintasi Jalinsum ruas Panjang-Rajabasa. Akibatnya, jalan negara yang baru selesai diperbaiki pada 2014 itu, sudah rusak di banyak titik.
Jalinsum ruas Rajabasa-Panjang diperbaiki dan dilebarkan mulai Oktober 2012 lalu hingga tahun 2014. Biaya pelebaran jalan itu berasal dari pinjaman Bank Dunia dan APBN.
Dua pemenang tender proyek besar itu adalah PT Conbloc Infratecno (CI) dan PT Duta Graha Indah (DGI). PT CI melakukan pengerjaan mulai Rajabasa sampai Kalibalok sejauh 10 km dengan nilai proyek Rp133,4 miliar. Pengerjaan PT DGI mulai dari Kalibalok sampai Panjang sejauh 8,1 km dengan nilai proyek Rp97,2 miliar.
Berita Terkait
Satelit SATRIA-1 sukses jalani uji coba jaringan dan siap beroperasi
Jumat, 8 Desember 2023 10:41 Wib
Kapan pengambilan gambar film "Keramat Tunggak" ?
Selasa, 26 September 2023 10:18 Wib
Sampai kapan Elon Musk menjadi bos Tesla?
Kamis, 12 Mei 2022 11:57 Wib
Pahami, kapan waktu terbaik minum kopi?
Jumat, 11 Maret 2022 12:05 Wib
Hyundai belum putuskan kapan pabrik di Rusia kembali beroperasi
Sabtu, 5 Maret 2022 7:10 Wib
Gedung Putih peringatkan Rusia mungkin serang Ukraina kapan pun
Senin, 7 Februari 2022 10:07 Wib
Jenderal Andika Perkasa mengaku belum tahu kapan dilantik sebagai Panglima
Senin, 8 November 2021 13:01 Wib
Joan Laporta tak mampu pastikan kapan Xavi Hernandez latih Barcelona
Sabtu, 30 Oktober 2021 8:17 Wib