Gunung Sugih (ANTARA Lampung) - Kabupaten Lampung Tengah dalam
waktu dekat akan memiliki Techno Park, sebuah kawasan terpadu berbasis
ilmu pengetahuan dan teknologi
(Iptek) yang memadukan unsur pengembangan Iptek, kebutuhan pasar
industri dan bisnis serta penguatan daya saing daerah
Bupati
Lampung Tengah Achmad Pairin mengharapkan Techno Park yang merupakan
program pemerintah pusat ini akan mendukung program andalannya yang
dikenal dengan "Bumi Disuka", yakni peningkatan produksi padi,
pengembangan peternakan (sapi) serta ubi kayu..
"Keberadaan Techno Park ini diyakini akan membawa masyarakat Lampung Tengah lebih sejahtera," katanya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bekerja sama dengan Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT) dan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung Tengah telah melakukan evaluasi
penyusunan master plan pengembangan dan pemasyarakatan Techno Park di Lampung Tengah.
Provinsi Lampung dengan pertumbuhan ekonomi
nasional 4 persen dan diikuti pertumbuhan penduduk sebesar 1,2 persen perlu
diimbangi dengan kecukupan pangan. "Karena itu pemerintah pusat memprogramkan berdirinya 100 tehcno park, salah satunya di Provinsi Lampung yang berlokasi di Lampung Tengah.
Pemprov Lampung memilih Lampung Tengah karena 50,3 persen Produk Domestik
Negional Bruto (PDRB) berasal dari sektor pertanian. Dengan kemajuan techno park diharapkan dapat mengurangi impor khususnya pangan.
Techno Park Lampung Tengah merupakan upaya mempercepat
peningkatan perekonomian rakyat, karena itu. diharapkan kreatifitas pemerintah daerah untuk
infrastrukturnya..Pairin menjelaskan produksi padi di Lampung Tengah merupakan yang terbesar jika dibandingkan
dengan kabupaten/kota lain di Lampung. Dengan luas lahan 76 ribu
hektare, rata-rata per hektare bisa menghasilkan 5,7 ton hingga 5,8 ton padi.
Namun, selama ini hanya sekitar 60 ribu hektare yang mendapat irigasi, sisanya sawah tadah hujan.
"’Dengan adanya Techno Park,
sawah di Lampung Tengah bisa teraliri irigasi secara menyeluruh.
Peningkatan produksi padi pun lebih cepat dan hasilnya terus
bertambah,’" kata Bupati.
Program pengembangan ternak sapi juga terus
digalakkan selama beberapa tahun terakhir.
Menurut Pairin, berdasarkan
data Badan Pusat Satistik setempat, pada tahun ini jumlah sapi di Lampung Tengah
mencapai 240 ribu ekor. Jika selama ini fokusnya hanya penggemukan, dengan adanya Techno Park, program penggemukan diharapkan bisa berubah
menjadi program pembibitan.
"Salah satu program pembibitan mulai
berjalan, yaitu di PT Umas Jaya. Kami
berharap program ini terus berjalan seiring dengan adanya Techno Park,’" katanya.
Sementara itu, produksi singkong selama ini sudah
cukup membanggakan. Rata-rata per hektare bisa menghasilkan 30 ton hingga 35 ton. Namun, tanaman ubi kayu itu sangat bergantung pada
kondisi cuaca.
Saat kemarau panjang, hasilnya juga kurang
baik, dan saat ini di Kabupaten Lampung Tengah terdapat lahan singkong
seluas 129 ribu hektare.
Menurut Pairin, program pengembangan
ternak sapi dan singkong ini terintegrasi, daun singkong bisa
dimanfaatkan masyarakat untuk pakan ternak sapi dan kotoran
sapi bisa menjadi pupuk yang sangat baik untuk tanaman singkong.
Pusat pembangunan Techno Park secara
fisik sudah disiapkan dengan lokasinya berada di Kecamatan Anaktuha. Bahkan, Ppemkab juga sudah meneken kesepakatan dengan Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) terkait dengan program tersebut.(Ant)
Techno Park akan dukung program 'Bumi Disuka" Lampung Tengah
...Keberadaan Techno Park ini diyakini akan membawa masyarakat Lampung Tengah lebih sejahtera," katanya...