Sydney (Antara/Reuters) - Nomor tertempel di potongan pesawat, yang ditemukan di Pulau La Reunion, dapat membantu mengenali dengan cepat apakah serpihan tersebut berasal dari pesawat Malaysia, yang hilang lebih dari 500 hari, kata Wakil Perdana Menteri Australia, Kamis.
Petugas meyakini, "hampir pasti" bahwa potongan diduga bagian sayap bernama flaperon itu adalah milik pesawat Boeing 777, namun belum memastikan bahwa potongan itu berasal dari pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370 tersebut.
Nomor tersebut bukanlah nomor seri tetapi bisa jadi semacam nomor perawatan yang akan membantu upaya identifikasi, kata Warren Trust.
"Kerja seperti ini jelas membutuhkan waktu meskipun nomor itu bisa membantu mengidentifikasi bagian pesawat, mengasumsikan apakah benda itu jauh lebih cepat," katanya.
MH370 yang hilang pada Maret 2014 itu membawa 239 penumpang beserta kru dengan rute Kuala Lumpur menuju Beijing. Kasus ini menjadi misteri terbesar dalam sejarah penerbangan.
Pakar kelautan mengatakan arus laut bisa menyeret serpihan pesawat hingga ribuan kilometer dari lokasi diduga jatuhnya pesawat hingga Pulau Reunion di lepas pantai Madagaskar, dalam tempo 16 bulan.
Berita Terkait
KSAU: TNI AU segera miliki pesawat nirawak baru
Selasa, 23 April 2024 5:34 Wib
BIB catat empat unit pesawat airbus layani arus mudik Lebaran 2024
Senin, 8 April 2024 9:50 Wib
Bandara Radin Inten sebut ramp check pesawat telah dilakukan
Selasa, 26 Maret 2024 18:44 Wib
Pilot pesawat jatuh ditemukan selamat
Minggu, 10 Maret 2024 18:16 Wib
Tim SAR menemukan puing-puing pesawat Smart Aviation
Sabtu, 9 Maret 2024 21:02 Wib
Puing pesawat jatuh ditemukan
Sabtu, 9 Maret 2024 20:49 Wib
Pilot Batik Air tertidur sebabkan pesawat sempat keluar jalur
Sabtu, 9 Maret 2024 13:10 Wib
Kodam Mulawarman kerahkan prajurit bantu cari pesawat hilang
Sabtu, 9 Maret 2024 8:54 Wib