Sydney (Antara/Reuters) - Nomor tertempel di potongan pesawat, yang ditemukan di Pulau La Reunion, dapat membantu mengenali dengan cepat apakah serpihan tersebut berasal dari pesawat Malaysia, yang hilang lebih dari 500 hari, kata Wakil Perdana Menteri Australia, Kamis.
Petugas meyakini, "hampir pasti" bahwa potongan diduga bagian sayap bernama flaperon itu adalah milik pesawat Boeing 777, namun belum memastikan bahwa potongan itu berasal dari pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH370 tersebut.
Nomor tersebut bukanlah nomor seri tetapi bisa jadi semacam nomor perawatan yang akan membantu upaya identifikasi, kata Warren Trust.
"Kerja seperti ini jelas membutuhkan waktu meskipun nomor itu bisa membantu mengidentifikasi bagian pesawat, mengasumsikan apakah benda itu jauh lebih cepat," katanya.
MH370 yang hilang pada Maret 2014 itu membawa 239 penumpang beserta kru dengan rute Kuala Lumpur menuju Beijing. Kasus ini menjadi misteri terbesar dalam sejarah penerbangan.
Pakar kelautan mengatakan arus laut bisa menyeret serpihan pesawat hingga ribuan kilometer dari lokasi diduga jatuhnya pesawat hingga Pulau Reunion di lepas pantai Madagaskar, dalam tempo 16 bulan.
Berita Terkait
Minggu depan, Malaysia hentikan pencarian pesawat MH370
Rabu, 23 Mei 2018 19:02 Wib
Korban MH370 Gugat Boeing
Jumat, 15 Desember 2017 12:21 Wib
Malaysia kirim tim ke Maladewa cari puing pesawat
Selasa, 11 Agustus 2015 16:10 Wib
Keluarga korban MH370 : kami belum pupus harapan
Jumat, 7 Agustus 2015 13:39 Wib
Keluarga korban berharap misteri MH370 terungkap utuh
Kamis, 6 Agustus 2015 16:23 Wib
Malaysia pastikan serpihan MH370 ditemukan
Kamis, 6 Agustus 2015 10:18 Wib
Australia : Nomor di potongan pesawat percepat pengenalan
Jumat, 31 Juli 2015 9:30 Wib
Boeing : Pecahannya mirip dengan MH370
Jumat, 31 Juli 2015 9:28 Wib