Kemenag: Persiapan haji sudah 90 persen

id kemenag ri, persiapan haji sudah 90 persen

Kemenag: Persiapan haji sudah 90 persen

Kementerian Agama RI. (FOTO.ANTARA News/ ferly)

Bogor (ANTARA Lampung) - Kepala Pusat Informasi dan Humas (Kapuspinmas) Kementerian Agama Rudi Subiyantoro mengakui bahwa sampai saat ini persiapan penyelenggaraan ibadah haji musim haji 1436 H/2015 M sudah mencapai 90 persen.

Dari sejumlah rapat yang diikuti, mulai pembahasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dengan Komisi VIII DPR sampai urusan pendokumentasi pemberangkatan jamaah haji reguler dan khusus, dapat disimpulkan bahwa persiapannya sudah mencapai 90 persen, kata Rudi didampingi Kabid Data Sulistyowati pada rapat evaluasi kinerja Bidang Data Pinmas di Bogor, Rabu malam.

Ia mengakui masih ada pekerjaan yang harus "dikebut", yaitu pekerjaan membuat visa bagi jamaah haji dan buku kesehatan. Termasuk pemberian vaksin meningitis bagi seluruh jamaah haji di Indonesia.

Distribusi vaksin, seperti dikemukakan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, dr Pediansjah bahwa kini seluruh vaksin sudah tiba di ibu kota provinsi. Tinggal pendistribusiannya yang menjadi tanggung jawab Pemda Provinsi masing-masing ke wilayah kabupaten/kota.

"Saya berkesimpulan, persiapan sudah matang. Pembuatan dokumen masih berproses terus. Ini pekerjaan sudah biasa seperti tahun-tahun sebelumnya," ia menjelaskan.

Khusus Katering Sementara itu Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis mengatakan, pada musim haji 1436 H/2015 M memberikan makan bagi Jamaah haji Indonesia selama di Mekkah dan Madinah. Di Mekkah pemberian makan berlangsung tujuh hari sebelum dan sesudah pelaksanaan wukuf di Arafah (H-7 dan H + 7). Meski sehari sekali, pemberian makan ini diharapkan dapat mengurangi kesulitan Jamaah mendapatkan menu makanan sesuai dengan cita rasa makanan di Tanah Air.

Sedangkan pemberian makanan di Madinah, sehari dua kali ditambah makanan ringan seperti snack pada pagi hari. Untuk di Armina (Arafah dan Mina), diatur sedemikian rupa sehingga Jamaah tidak merasa kekurangan. Termasuk minuman yang terus menerus harus tersedia, karena Jamaah haji pada tahun ini menghadapi cuaca panas. Pemberian makan di Armina berlangsung sejak 8 hingga 13 Zulhijah.

Khusus pemberian makan sekali sehari di Mekkah, Sri menyebut sebagai peristiwa pertama kali dalam sejarah perhajian. Pemberian makan seperti ini memang pernah dicoba Kemenag beberapa tahun sebelumnya namun gagal. Pasalnya, distribusi makanan tidak lancer karena padatnya kota Mekkah saat puncak musim haji.

Menyangkut kontrak dengan perusahaan katering untuk melayani Jamaah haji Indonesia selama di Tanah Suci, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis dalam percakapan khusus dengan Antara mengaku bahwa pihaknya telah mengikat kontrak dengan 25 perusahaan catering di Mekkah dan 10 perusahaan catering di Madinah. Semua perusahaan tersebut telah diteliti dan memiliki jejak rekam yang baik.

Mengapa di Mekkah harus ada pelayanan catering? Menurut Sri, hal itu merupakan bagian dari prasyarat penerapan program elektronik haji (e-hajj) dari pemerintah Arab Saudi. Selain itu, ada keinginan kuat dari Kemenag untuk meningkatkan kualitas pelayanan Jamaah haji di Saudi Arabia.

Mengenai kualitas, ia mengaku tidak ingin cerita buruk pelayanan katering berulang, karena itu Direktorat Penyelenggaraan Ibadah Haji (Ditjen PHU) kini melakukan perbaikan dengan salah satunya menghindari menu rasa "nano-nano".

Rasa "nano-nano" yang dimaksud ini adalah cita rasa "tidak keruan". Untuk lidah orang Indonesia, rasa "nano-nano" berupa asam, asin dan didominasi rasa manis seperti kembang gula. Kadang menu rasa "nano-nano" itu oleh Jamaah haji diplesetkan sebagai makanan basi.

"Kita tak mau masakan rasa 'nano-nano' disuguhkan kepada Jamaah haji Indonesia," kata Sri Ilham Lubis.

Sri bertutur, mulai bahan baku beras, sayur mayur, ikan, daging ayam, telur, daging sapi akan dikontrol sepenuhnya Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Arab Saudi.

"Kita akan menempatkan petugas pengawas di sejumlah dapur perusahaan katering di Mekkah dan Madinah," ia menjelaskan.