Terjadi 66 kasus kriminalitas selama Operasi Ketupat

id kapolda lampung lebaran, edward syah pernong, operasi ketupat 2015

Terjadi 66 kasus kriminalitas selama Operasi Ketupat

Kapolda Lampung, Brigjen Pol. Edward Syah Pernong (ist)

...Jumlah kasus kriminalitas itu lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni sebanyak 51 kasus...
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Selama Operasi Ketupat Krakatau yang digelar 10--25 Juli 2015, telah terjadi 66 kasus kriminalitas di Provinsi Lampung.

"Jumlah kasus kriminalitas itu lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni sebanyak 51 kasus," kata Kapolda Lampung Brigjen Pol Edwar Syah Pernong, di Bandarlampung, Rabu.

Ia menyebutkan, kasus kriminalitas yang cukup tinggi selama periode itu, yakni pencurian dengan pemberatan sepeda motor sebanyak 14 kasus atau lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 15 kasus.

Khusus kasus kriminalitas berupa pencurian dengan kekerasan (begal) sepeda motor terdapat enam kasus. Sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya nihil.

Kapolda Lampung itu menjelaskan kasus kriminalitas lainnya berupa pencurian dengan pemberatan sebanyak 10 kasus, atau naik bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya empat kasus.

"Pencurian dengan kekerasan pada periode tujuh hari sebelum dan tujuha hari setelah Lebaran 2015 sebanyak tujuh kasus, sedangkan tahun lalu hanya lima kasus," jelasnya.

Ia menambahkan untuk kasus tindak kriminalitas lainnya pada 10--25 Juli 2015 sebanyak 25 kasus atau turun bila dibandingan tahun lalu yang mencapai 27 kasus.

Sementara itu, sebanyak 20 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas selama digelarnya Operasi Ketupat Krakatau di Lampung atau tujuh hari sebelum dan tujuh hari sesudah Lebaran 2015.

Jumlah korban meninggal itu lebih rendah bila dibandingkan tahun lalu yang mencapai 21 orang meninggal dunia.

Berdasarkan data Polda Lampung, jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas pada periode itu sebanyak 39 peristiwa atau lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 41 kejadian.

Korban luka berat pada periode 10 Juli--25 Juli 2015 sebanyak 33 orang, sedangkan pada tahun sebelumnya 38 orang.

Sedangkan korban luka ringan sebanyak 34 orang pada 2014 atau lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 yang sebanyak 26 orang. Kerugian materiil pada 2014 sebesar Rp350 juta, sedangkan pada 2015 sebesar Rp432 juta.