Aparat Bersiaga Antisipasi Bentrokan antarwarga

id Suasana memanas, aparat keamanan bersiaga

Aparat Bersiaga Antisipasi Bentrokan antarwarga

Aparat TNI ikut berjaga membantu aparat kepolisian untuk meredakan situasi di Desa Malangsari Lampung Selatan. (ANTARA LAMPUNG/Kristian Ali)

Kalianda (Antara Lampung) - Ratusan aparat kepolisian dan TNI berjaga di Desa Malangsari Kabupaten Lampung Selatan, karena situasi di daerah itu memanas sebagai buntut dari penganiayaan terhadap dua orang yang diduga sebagai pelaku pembegalan pada pekan lalu.
        
Kondisi di Desa Malangsari Lampung Selatan, Rabu (28/7), aparat kepolisian dan TNI berjaga di perbatasan Lampung Selatan dan Lampung Timur.
        
Masalah ini berawal saat warga Dusun Temanggung Desa Malangsari menghakimi dua warga Desa Batu Badak Kecamatan Margasekampung Lampung Timur yang diduga sebagai pelaku pembegalan hingga satu orang tewas dan satu kritis pada Rabu (22/7) lalu.
        
Untuk meredakan suasana yang memanas, Sekretaris Desa Malangsari Adil Darmawan (40) mencoba melakukan negosiasi perdamaian antara desanya dengan Desa Batu Badak Kecamatan Margasekampung Lampung Timur. Namun, ia justru tewas dianiaya.
        
Sebelumnya sudah ada perdamaian antara kedua belah pihak.
        
Namun, bertepatan dengan "nujuh hari", pihak aparat Desa Malangsari kembali ke Desa Batu Badak untuk mempererat tali silaturahmi. Rombongan aparat desa itu di antaranya Kapolsek Tanjung Bintang bersama tiga anggotanya, kepala dusun dan Sekdes Malangsari.
        
Tetapi saat keluar dari rumah duka di Desa Batu Badak, Sekdes Malangsari dianiaya oleh massa hingga kritis, dan akhirnya meninggal.
        
Kapolsek Tanjungbintang bersama rombongan juga sempat disandera, namun berhasil dikeluarkan setelah dibantu aparat gabungan dari Lampung Timur, sedang kendaraan mereka dirusak massa.
        
Selain di Desa Malangsari, ratusan petugas juga berjaga di Desa Batu Badak Kecamatan Margasekampung Lampung Timur untuk meredam situasi.