Jelang pengundian Piala Dunia, Rusia "kacau"

id arus mudik di Bakauheni Lampung dan Merak Banten

Moskow (Antara/AFP) - Rusia menghadapi kekacauan total menjelang pengundian babak kualifikasi Piala Dunia yang akan berlangsung di Saint Petersburg, Sabtu (25/7) karena sebagai tuan rumah, Rusia tidak memiliki manajer timnas dan presiden "Russian Football Union" (RFU).
        
Timnas Rusia dibiarkan tanpa pelatih sejak pemecatan manajer Fabio Capello minggu lalu, karena masalah sengketa kontrak yang berkepanjangan dan menurunnya peringkat timnas Rusia.
        
Upaya mencari pengganti pelatih asal Italia itu hingga kini belum membuahkan hasil.
        
Masalah menjadi semakin kompleks karena Rusia juga kehilangan Presiden RFU yang sebelumnya dijabat oleh Nikolai Tolstykh.
        
Wakil Kepala RFU Nikita Simonyan mengatakan bahwa tidak akan ada keputusan besar yang diambil RFU hingga federasi tersebut memiliki presiden barunya.
        
Satu-satunya kandidat adalah Menteri Olahraga Rusia, Vitaly Mutko jika Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev menyetujui bawahannya itu mengemban dua jabatan.
       
Mutko bukanlah tokoh asing bagi RFU karena ia pernah memimpin federasi tersebut pada 2005-2009.
        
Pemilihan Presiden RFU akan diadakan pada 2 September, tiga hari sebelum babak kualifikasi Kejuaraan Eropa dimana Rusia akan berhadapan dengan Swedia untuk memperebutkan posisi di grup kedua.
        
Mutko mengatakan bahwa manajer timnas Rusia akan ditunjuk dalam minggu ini. Ia bersikeras tidak akan mempertimbangkan pelatih asing.
        
"Kami butuh pelatih Rusia untuk menyelesaikan kualifikasi Kejuaraan Eropa 2016. Figur tersebut harus mengenal sepak bola Rusia untuk memilih pemain-pemain top dan memenangkan tiket ke final kejuaraan itu," ujar Mutko.