Menikmati Pasir Timbul Pantai Sari Ringgung Lampung

id Pasir Timbul Sari Ringgung, Pantai Sari Ringgung, Pasir Timbul

Menikmati Pasir Timbul Pantai Sari Ringgung Lampung

Pesona pasir timbul di kawasan Pantai Sari Ringgung Padangcermin Kabupaten Pesawaran, Lampung. (FOTO: ANTARA Lampung/Budisantoso Budiman)

Pesawaran, Lampung (ANTARA Lampung) - Ombak laut berkali-kali dibiarkan menerpa tubuh saat melepas penat di atas pasir putih, di tengah laut yang jernih airnya namun dangkal.

Panas matahari nyaris tak terasa karena air mendinginkan tubuh saat berendam di air laut dengan ombak yang masih terus menerpa.

Hamparan pegunungan yang berdiri kokoh di sekitarnya turut menemani saat berlibur di kawasan pasir timbul Pantai Sari Ringgung Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung.

Kawasan pasir timbul kini menjadi salah satu primadona baru objek wisata di Lampung yang diburu banyak pengunjung.

Selama liburan Lebaran 2015, salah satu objek wisata yang diminati pengunjung dari Provinsi Lampung maupun luar daerah adalah Pantai Sari Ringgung di Desa Sidodadi Kecamatan Padangcermin Kabupaten Pesawaran, dengan daya tarik adanya pasir timbul dan Masjid Terapung Al Aminah.

Menurut pengelola Pantai Sari Ringgung itu, hingga beberapa hari usai Idulfitri 1436 Hijriah, pengunjung masih terus berdatangan ke kawasan objek wisata pantai ini, antara lain memilih menyeberang menggunakan perahu khusus untuk menuju Masjid Terapung Al Aminah, Pulau Tegal, maupun berenang di kawasan pasir timbul.

"Banyak pengunjung datang dari Lampung maupun luar Lampung minta diseberangkan dan diantar ke Pulau Tegal, masjid terapung, maupun pasir timbul itu," ujar Hasanudin, pemilik perahu di Pantai Sari Ringgung.

Ia membenarkan dalam beberapa hari usai Lebaran 2015, pengunjung cukup ramai sehingga dalam sehari dirinya bisa melayani permintaan mengantar menyeberang ke Pulau Tegal, pasir timbul, dan masjid terapung itu sebanyak beberapa trip pergi pulang.

"Lumayan, pengunjung ramai saat liburan Lebaran ini," ujar dia lagi.

Perjalanan menuju Pantai Sari Ringgung di Desa Sidodadi, Kecamatan Padangcermin, Kabupaten Pesawaran, ini dengan menyusuri jalan lintas dari Kota Bandarlampung, Ibu Kota Provinsi Lampung, menuju Padangcermina yang hanya memerlukan waktu sekitar 1 jam.

Beberapa daya tarik wisata bagi pengunjung di pantai ini adalah adanya Masjid Terapung Al Aminah yang lokasinya tidak jauh dijangkau dari dermaga Pantai Sari Ringgung.

Saat sampai di atas masjid ini, pengunjung bisa melaksanakan ibadah salat, tersedia air bersih dan toilet yang terawat bersih. Setelah itu, bisa menikmati pemandangan alam di sekitarnya, termasuk air laut yang jernih dan dipenuhi ikan-ikan berenang terlihat dari atas.

Kapasitas masjid ini bisa menampung 200-an orang. Tempat itu saat ini menjadi salah satu objek wisata rohani yang ramai dikunjungi warga.

"Masjid terapung ini mulai dikenal dan menjadi sasaran pengunjung datang ke sini," ujar salah satu pengelola masjid itu pula.

Tidak jauh dari masjid itu, pengunjung bisa mendarat di Pulau Tegal untuk berenang, snorkeling, atau memancing maupun sekadar beristirahat menikmati keindahan pantai dan pasir putih serta air laut yang bening di sekitarnya.

Pemandangan dasar laut yang jernih terlihat dari atas perahu, dengan batu karang indah serta ikan-kan dan biota laut berenang di dalamnya, menjadi pesona tersendiri yang membuat kagum para pengunjung.

"Airnya jernih dan bersih sehingga batu karang dan ikan-ikannya terlihat dari atas perahu," ujar Rosa, pengunjung asal Bandarlampung yang mengaku sangat menikmati pesona dan keindahan di pantai sekitar Pulau Tegal itu pula.

Pengunjung bisa pula diantar menuju kawasan pasir timbul, area berpasir putih di tengah laut yang saat air laut surut dapat mendarat di atasnya sambil berenang dan menikmati pesona luar biasa di atasnya dengan ombak menerpa setiap saat.

Pengelola menyediakan Kafe D`Apung dan semacam dermaga untuk pengunjung mendarat di pasir timbul itu.

Umumnya pengunjung memilih turun dan berenang di sekitar pasir timbul yang airnya dangkal serta jernih, nyaris tanpa batu karang yang bisa melukai tubuh.

Kepadatan pengunjung di kawasan pasir timbul ini, baik yang berenang, berendam, bermain pasir dan ombak, maupun sekadar berfoto-foto terlihat pada beberapa hari usai Lebaran kali ini.

Pondok-pondok yang disediakan di Kafe D`Apung tidak sanggup menampung pengunjung sehingga banyak yang tidak kebagian tempat sehingga terpaksa menggelar tikar dan beristirahat di pelatarannya.

                           Perlu Pengelolaan Lebih Baik
Namun, sejumlah pengunjung mengeluhkan, pesona alam luar biasa sebagai daya tarik wisata di Pantai Sari Ringgung itu, berupa objek wisata menuju Pulau Tegal maupun pasir timbul, belum dibarengi pengelolaan yang profesional.

Pengunjung masih mengeluhkan keterbatasan sarana air bersih, toilet, dan kamar bilas setelah berenang. Begitu pula, pelayanan operator perahu maupun petugas loket yang belum maksimal. Beberapa pengunjung mengeluhkan kondisi tersebut.

Menurut mereka, tiket masuk dan biaya sewa perahu serta sewa pondokan di kawasan Pantai Sari Ringgung yang lumayan mahal (sewa pondokan Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per buah, dan sewa perahu hingga ratusan ribu rupiah p.p.) itu, belum dibarengi fasilitas yang memadai dan pelayanan yang optimal dari pengelolanya.

"Pengelola Pantai Sari Ringgung harus menyediakan air bersih untuk pengunjung secara mencukupi, toilet dan kamar bilas harus diperbanyak sehingga pengunjung tidak harus antre panjang, juga pelayanan harus ditingkatkan lagi," ujar Wahono, warga Tangerang yang mengaku sengaja datang ke objek wisata ini bersama keluarga saat berlebaran di Lampung.

Selain itu, kondisi kawasan pantai yang banyak terdapat sampah-sampah buangan hendaknya menjadi perhatian semua pihak sehingga pantai itu menjadi lebih bersih dan indah dengan pesona alam di dalamnya akan dapat dinikmati pengunjung tanpa keluh kesah lagi.

Menurut pengelola dan operator perahu di pantai itu, sampah-sampah yang berserakan itu justru berasal dari kawasan Panjang di Kota Bandarlampung yang tertiup angin laut sehingga menuju kawasan pantai ini serta bertumpuk dan harus secara rutin dibersihkan.

"Pada saat tertentu, angin membawa sampah-sampah dari Panjang itu ke pantai ini," kata Udin, operator perahu sewaan di pantai ini pula.

Sejumlah warga Bandarlampung maupun pengunjung dari tempat lain yang datang ke Pantai Sari Ringgung ini mengakui keindahan pantainya tidak kalah dengan Bali dan pesona pantai di daerah lain.

Pantai Sari Ringgung dengan pasirnya yang putih dan ombaknya yang tenang serta adanya pasir timbul, air laut yang jernih, batu karang alami yang indah, menjadi daya tarik utama pengunjung datang ke sini.

"Pemandangannya memang indah, cantik bukan kepalang," ujar Ocha, warga Lampung yang bekerja di Jakarta itu pula.

Pantai Sari Ringgung yang cantik dengan hamparan pasir putih dan ombaknya yang tenang dapat menjadi alternatif utama tempat liburan favorit keluarga yang aman dan menyenangkan.

Bila dapat dikelola secara optimal, dengan fasilitas bagi pengunjung yang memadai dan diimbangi pelayanan yang maksimal, pengunjung dipastikan akan kerasan dan berlama-lama berada di sini. Pada saat lain, pengunjung akan datang lagi ke pantai ini untuk menikmati kembali keindahannya.

Apalagi, fenomena alami yang dimiliki Pantai Sari Ringgung berupa pasir timbul merupakan pasir yang terbentuk dari proses alamiah di tengah lautan dapat menimbulkan decak kagum bagi para pengunjungnya.

Fasilitas di pinggir pasir timbul dengan dermaga dan Cafe D`Apung, beberapa pondokan fasilitas kamar mandi dan WC umum, bila dikelola dengan baik, akan menjaring lebih banyak wisatawan datang, bukan hanya saat liburan Idulfitri tiap tahunnya.

Hanya dengan menempuh waktu 15 menit dari dermaga Pantai Sari Ringgung menuju kawasan pasir timbul, para pengunjung sudah dapat tiba di area berpasir putih yang makin siang hari terlihat kian menyembul, untuk dapat menikmati indahnya pemandangan tengah laut atau bermain air dan ombak di antara putihnya pasir timbul yang air lautnya jernih.

Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas di pantai ini, seperti berenang, berjemur, atau menyusuri pantai untuk menghilangkan penat.

Para pengunjung juga dapat menikmati birunya laut lepas atau melihat aktivitas warga di sekitar kawasan ini, dengan banyak bagan maupun gubuk-gubuk terapung tempat memelihara ikan di tengah laut, juga akan memberikan nuansa yang berbeda dalam rutinitas kita setiap harinya.

Pemandangan laut lepas di tengah kawasan pegunungan yang seolah mengitari setengah lingkaran bola pada bagian pantai ini merupakan pesona alam yang tiada duanya bagi para pengunjung untuk berlama-lama menghilangkan penat dan melepas stres di kawasan pantai penuh pesona ini.