Objek Wisata Pantai Lampung Dipadati Pengunjung

id Wisata Pantai Lampung, Pantai Sari Ringgung

Objek Wisata Pantai Lampung Dipadati Pengunjung

Kemacetan arus lalu-lintas sepanjang jalan lintas Padangcermin-Bandarlampung karena kepadatan pengunjung wisata pantai di sini. (FOTO: ANTARA Lampung/Budisantoso Budiman)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Sejumlah objek wisata pantai di Kota Bandarlampung dan perbatasan Kabupaten Pesawaran maupun Lampung Selatan dipadati pengunjung yang mengisi liburan Lebaran 2015.

Sepanjang akhir pekan hingga Minggu (19/7), pengunjung memadati sejumlah objek wisata pantai di Lempasing Telukbetung Timur, Kota Bandarlampung maupun Ringgung/Sari Ringgung di Padangcermin Kabupaten Pesawaran, sehingga menimbulkan kemacetan arus lalu lintas sejak siang hingga malam hari.

Pengunjung berkendara roda empat harus berjalan merayap, antara lain sepanjang jalan lintas Bandarlampung-Padangcermin sepanjang puluhan kilometer akibat antrean kendaraan keluar masuk sejumlah objek wisata pantai itu.

Sejak sekitar pukul 13.30 WIB, Minggu siang, kemacetan mulai terjadi pada arus kendaraan dari Padangcermin ke Bandarlampung, dan sebaliknya.

Kemacetan itu dipicu keluar masuk kendaraan pada pintu masuk objek wisata pantai sepanjang jalan tersebut.

Sejumlah pengunjung objek wisata Pantai Sari Ringgung mengeluh akibat kemacetan itu perjalanan mereka menuju Bandarlampung memerlukan waktu hingga dua jam lebih. Padahal biasanya tak sampai satu jam.

"Macet lumayan parah, mobil terpaksa berjalan merayap pelan-pelan karena arus kendaraan sangat padat. Tapi sepeda motor masih bisa mencari jalan menepi sehingga relatif lebih lancar," ujar Taufik, salah satu pengguna kendaraan usai berlibur Lebaran di Pantai Sari Ringgung.

Pihak kepolisian bersiaga pada pintu masuk dan keluar objek wisata itu. Mereka mengatur arus kendaraan keluar masuk serta mengamankan lokasi sekitarnya.

Pengunjung di objek wisata Sari Ringgung dalam beberapa hari, pada akhir pekan usai Lebaran 2015, mengalami peningkatan.

Namun menurut pengelola penyewaan perahu di daerah itu, pengunjung pada Sabtu (18/7) lebih padat dibandingkan dengan Minggu (19/7).

"Sabtu kemarin perahu yang saya operasikan disewa sampai tujuh rit pulang pergi selama seharian, tapi hari ini sampai menjelang sore baru dua rit," ujar seorang pengelola.

Beberapa pemilik dan pengelola perahu yang mengantar pengunjung ke masjid terapung Al Aminah, Pulau Tegal maupun pasir timbul yang menjadi daya tarik di objek wisata pantai itu, mengaku beberapa hari usai Lebaran, jumlah pengunjung meningkat.

Hal itu, diharapkan tetap padat hingga usai cuti bersama Lebaran 2015.

Namun para pengunjung di objek wisata unggulan yang tengah dipromosikan di Lampung itu, mengeluhkan pelayanan dan ketersediaan sejumlah fasilitas yang masih minimal.

Nyonya Yanti, pengunjung asal Bandarlampung, mengeluhkan ruang ganti pakaian yang tak tersedia air bersih maupun tempat ganti pakaian dan bilas yang terbatas, sehingga saat terjadi kepadatan kunjungan menimbulkan antrean panjang di depannya.

Para pengunjung juga mengeluhkan toilet yang kotor dan kurang terawat, walaupun penggunanya tidak dikenakan biaya.

"Tapi jangan karena digratiskan menggunakan toilet itu, justru perawatannya tidak maksimal dan dibiarkan kotor serta tanpa petugas pelayanan yang bersiaga," ujar dia.

Menurut beberapa pengunjung objek wisata Pantai Sari Ringgung dari Tangeran, Mulyono, seharusnya bila fasilitas tersedia dan pelayanan pengunjung maksimal, dipastikan kepariwisataan di tempat itu akan semakin terkenal dan ramai dikunjungi.

"Saya datang berombongan bersama keluarga, sengaja untuk mengisi liburan Lebaran ini," ujarnya.

Pengunjung juga kecewa dengan tarif sewa perahu dan biaya yang dikenakan di dalam objek wisata itu mahal. Selain harus menyewa perahu, oleh beberapa operator pengantar dan penjemputan perahu di tempat itu, sejumlah pengunjung masih dikenakan biaya per orang hingga Rp10.000.

Biaya sewa kapal sudah dibayarkan mencapai ratusan ribu rupiah, tapi pengunjung masih harus membayar lagi biaya layanan antar jemput ke objek wisata yang dituju.

"Kenapa bisa begitu, bukankah seharusnya biaya sewa kapal sudah termasuk biaya lain-lainnya. Kenapa masih dikenakan biaya tambahan itu ya," ujar Nyonya Ida, warga Bandarlampung yang datang bersama suami dan beberapa anaknya ke objek wisata Pantai Sari Ringgung.

Dia berharap, pengelola kawasan wisata itu dapat menata kembali pelayanan dan pengaturan sehingga pengunjung merasa lebih nyaman dan puas menikmati objek wisata di daerah itu.