Potensi Air Panas di Wayratai Pesawaran Berlimpah

id Air Panas Way Ratai, Padangcermin Pesawaran, Potensi Air Panas

Potensi Air Panas di Wayratai Pesawaran Berlimpah

Sumber air panas alami yang menyembur di aliran Sungai Way Panas Asin, Way Ratai Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. (FOTO: ANTARA Lampung/Budisantoso Budiman)

Pesawaran, Lampung (ANTARA Lampung) - Potensi sumber air panas bumi alami di kawasan Padangcermin Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung berlimpah tersebar di sejumlah lokasi, namun baru sebagian kecil yang dikelola.

Hasil penelusuran keberadaan potensi air panas bumi di Kabupaten Pesawaran khususnya di kawasan Wayratai di Padangcermin Kabupaten Pesawaran, Rabu (8/7), menunjukkan titik-titik lokasi adanya sumber air panas alami yang banyak tersebar di kawasan permukiman, kebun warga maupun areal milik Pangkalan TNI AL Lampung.

Namun kebanyakan sumber air panas alami ini belum dikelola oleh warga, perusahaan, pemerintah maupun pihak lain. Hanya sebagian kecil yang akan mulai dikelola dan dikembangkan menjadi objek wisata pemandian umum.

Salah satunya Pemandian Air Panas Way Cempaka yang berada di pinggir jalan lintas dari Kota Bandarlampung ke arah Padangcermin yang berada di Desa Margodadi IV.

Pemandian air panas untuk umum ini sedang dikerjakan kelengkapan fasilitasnya. Sejumlah pekerja sedang menaikkan konstruksi atap di atas kolam pemandian yang sudah ada di bagian bawahnya.

Kawasan ini dikelola Unit Inkopal (Induk Koperasi TNI AL) Lampung.

Menurut Ahmad (39), salah satu pekerja yang mengawasi pembangunan pemandian air panas itu, sumber air panas di kolam yang ada berasal dari pengeboran sumber air panas yang ada di jalan seberangnya.

Air panas itu kemudian ditampung dalam beberapa bak, lalu dialirkan dengan pipa menyeberangi jalan ke bak pemandian umum yang tersedia di sini.

Pemandian air panas itu mulai dikembangkan sejak tahun 2014, dengan tarif mandi air panas untuk dewasa Rp5.000, dan anak-anak Rp3.000.

Dia menuturkan, sampai saat ini dengan berbagai fasilitas pemandian umum yang sedang dilengkapi, pengunjung yang datang masih terbatas.

"Tapi, ada saja pengunjung yang datang walaupun belum banyak," ujarnya pula.

Selain pemandian umum berair panas ini, terdapat pula sejumlah lokasi sumber air panas di sekitar kawasan ini.

Salah satunya bahkan berupa air panas yang mengalir dari Sungai Way Panas Asin yang berada di Desa Margodadi V.

Selain air sungainya yang terasa panas, terdapat pula titik sumber air panas yang menyembur keluar berupa geyser, berjarak beberapa kilometer ke dalam kawasan permukiman warga dari jalan lintas ke Padangcermin.

Menurut warga setempat, di lokasi tersebut pernah pula dilakukan survei dan penelitian oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, termasuk melakukan pengeboran air panas di beberapa lokasi di sana.

Pada aliran Way Panas Asin itu, menurut salah satu warga setempat, Siti Rofiah (40), direncanakan akan dikelola dengan investor lokal setempat berminat menjadikannya sebagai objek wisata pemandian umum air panas.

Dia mengaku memiliki lahan seluas dua hektare lebih, termasuk lahan yang dialiri sungai berair panas itu.

"Sudah pernah ada yang berminat mengelola dan bekerjasama dengan kami, tapi belum terlaksana sampai sekarang," ujarnya pula.

Menurut Rofiah, dia bersama suaminya bersedia bekerjasama dengan investor yang berminat mengembangkan dan mengelola areal miliknya yang dilewati sungai berair panas itu menjadi objek wisata.

"Kalau ada yang mau mengelola boleh saja, nggak apa-apa kerja sama dengan kami sebagai pemilik lahan," ujar dia lagi.

Provinsi Lampung diketahui menyimpan potensi panas bumi dan air panas alami yang belum seluruhnya dapat dikelola secara ekonomis.

Sumber panas bumi maupun air panas alami itu, baru sebagian kecil yang dikelola menjadi sumber energi listrik maupun sarana wisata pemandian air panas maupun pemanfaatan langsung dan tidak langsung lainnya.

Pemprov Lampung mengundang kalangan investor dan berbagai pihak untuk dapat bersama-sama memanfaatkan dan mengelola potensi panas bumi di daerah ini, antara lain untuk membantu mengatasi defisit daya listrik dan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.