Jenderal Gatot Temui Presiden Jokowi

id Jenderal Gatot Nurmantyo, Panglima TNI, Presiden Jokowi

Jakarta (ANTARA Lampung) - Jenderal (TNI) Gatot Nurmantyo menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah sebelumnya disetujui oleh DPR RI sebagai Panglima TNI.

Jenderal Gatot di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (3/7), mengatakan Presiden sebelumnya telah mengirimkan surat kepada DPR kemudian menugaskan dirinya untuk melaksanakan dengar pendapat atau fit and proper test.

"Kemudian pada Rabu kemarin, saya sudah melaksanakan dengan Komisi I DPR, sudah selesai. Kemudian hari ini Paripurna DPR setuju," katanya.

Jadi pertemuannya dengan Presiden kata dia untuk melaporkan bahwa dirinya telah melaksanakan seluruh tugas yang diperintahkan.

Ia sendiri belum mengetahui kapan akan secara resmi dilantik sebagai Panglima TNI.

"Saya pelantikannya belum tahu kapan. Kemudian segera melaksanakan konsolidasi, mengevaluasi apa yang sudah ada, dan melanjutkan apa yang sudah dilaksanakan Panglima terdahulu dengan evaluasi itu," katanya.

Soal Wakil Panglima, Gatot mengatakan Panglima TNI sebelumnya yakni Jenderal (TNI) Moeldoko telah mengajukan kepada Staf Kepresidenan untuk posisi tersebut namun sampai saat ini belum diputuskan.

Ia menambahkan, yang jelas Wakil Panglima TNI yang baru bukan berasal dari lingkungan TNI AD.

"Masa Panglima dari darat, wakil dari darat juga. Ya kan enggak dong," katanya.

Terkait kejadian jatuh pesawat Hercules, Gatot mengaku mendapatkan banyak pertanyaan soal modernisasi alutsista (alat utama sistem persenjataan) termasuk saat di DPR.

Menurut dia, pesawat dan alutsista yang dimiliki TNI harus baru bukan sekadar yang saat ini diterbangkan melainkan dari mulai pengadaan.

Karena itu, ia menegaskan seluruh alutsista harus baru dan tidak boleh ada yang berasal dari hibah bekas.

Ia juga berpendapat perlunya melibatkan industri pertahanan lokal agar kelak Indonesia tidak lagi tergantung pada luar negeri secara berlebihan.