Jakarta (ANTARA Lampung) - Calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn) Sutiyoso mengeluhkan kekurangan jumlah personel BIN untuk mengamankan pilkada serentak 5 Desember 2015.
"BIN untuk mengcover satu kabupaten/kota dibutuhkan 5-6 orang, lalu kalikan ratusan daerah yang mengadakan pilkada serentak jadi bisa berapa orang yang dibutuhkan," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Jumat (3/7).
Dia menjelaskan kebutuhan BIN saat ini sangat jauh dari kebutuhan terutama menghadapi Pilkada serentak.
Menurut dia, ada 269 daerah yang akan melaksanakan Pilkada serentak, apabila 10 persen di antaranya ricuh maka akan terjadi kekacauan.
"Ada 269 daerah yang melaksanakan Pilkada serentak, anda bayangkan kalau 10 persen di antaranya kacau maka akan terjadi kekacauan. Hal itu tidak boleh terjadi," ujarnya.
Menurut dia, karena itu diperlukan prioritas untuk mengisi daerah-daerah yang melaksanakan Pilkada serentak itu. Dia mengatakan akan berbicara dengan Panglima TNI sumber anggota yang digunakan membantu mengamankan daerah-daerah tersebut.
"Nah, tentu ada kaitannya dengan Panglima TNI, sumbernya bisa dari macam-macam bisa dari orang sipil, bisa juga dari anggota kita (BIN)," katanya.
Rapat Paripurna DPR ke-36 di masa sidang ke IV memberikan persetujuan kepada Letjen TNI (Purn) Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara, setelah melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI pada Selasa (30/6).
"Perkenankan apakah laporan Komisi I DPR mengenai hasil calon Kepala Badan Intelijen Negara disetujui," kata Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menanyakan, dalam Rapat Paripurna DPR, Jakarta, Jumat.
Seluruh anggota DPR menjawab setuju atas pertanyaan Fahri tersebut lalu Fahri mengetuk palu tanda persetujuan DPR kepada Sutiyoso sebagai Kepala BIN.
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq dalam laporannya mengatakan Komisi I DPR sudah melaksanakan uji kelayakan terhadap Sutiyoso pada Selasa (30/6).
Dia mengatakan setelah uji kelayakan tersebut, Komisi I DPR melakukan rapat intern untuk memberikan pandangan tiap-tiap fraksi.
Berita Terkait
Mahfud MD setuju hukuman mati bagi koruptor
Kamis, 8 Februari 2024 5:33 Wib
Prabowo Subianto klaim warga Kalimantan setuju soal pembangunan IKN
Minggu, 21 Januari 2024 6:34 Wib
Timo Werner setuju gabung Tottenham
Sabtu, 6 Januari 2024 19:57 Wib
Spanyol siap mengakui Negara Palestina meski Uni Eropa tak setuju
Sabtu, 25 November 2023 13:46 Wib
Polda Lampung: 56 petani di Lampung Tengah setuju dengan opsi ganti rugi
Rabu, 27 September 2023 10:01 Wib
Cak Imin setuju PBNU tidak berpolitik praktis
Jumat, 8 September 2023 23:53 Wib
Hasil survei, mayoritas publik tidak setuju presiden petugas partai
Kamis, 7 September 2023 12:27 Wib
AHY sebut tak setuju cawapres Anies Baswedan harus dari Jateng dan Jatim
Jumat, 11 Agustus 2023 5:21 Wib