Paraguay kejutkan Brazil untuk mencapai semifinal Piala Amerika

id paraguay kejutkan brazil, piala amerika 2015, semifinal piala amerika

Paraguay kejutkan Brazil untuk mencapai semifinal Piala Amerika

Paraguay kalahkan Brazil melalui adu penalti (AFP)

Conception (Antara/AFP/ANTARA Lampung) - Kutukan adu penalti Brazil berlanjut pada Sabtu (Minggu WIB) ketika Paraguay menyingkirkan mereka dari Piala Amerika untuk mengulangi keberhasilan mereka yang mengejutkan juara dunia lima kali itu pada 2011.

Penyerang Derlis Gonzalez menjadi pahlawan bagi Paraguay, ketika ia melesakkan penalti pada babak kedua untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1 sebelum kemudian memasukkan sepakan penalti penentuan untuk mengunci kemenangan 4-3 di adu penalti.

Hal ini menandai kekalahan pahit lainnya bagi Brazil, yang disingkirkan Paraguay di fase yang sama di kompetisi ini empat tahun silam, ketika mereka juga kalah adu penalti.

Harapan-harapan Brazil untuk dapat membalas dendam atas kekalahan adu penalti itu menguap, ketika kegagalan pemain Everton Ribeiro dan Douglas Costa memberi keuntungan bagi Paraguay.

Kapten Paraguay Roque Santa Cruz membawa timnya mengalami momen-momen menegangkan ketika ia menyia-nyiakan peluang untuk mengunci kemenangan melalui sepakan penalti keempat timnya, ketika sepakannya melambung tinggi di atas mistar gawang.

Namun Gonzalez (21), yang mencetak gol penalti pada menit ke-72 untuk menyamakan kedudukan, tidak melakukan kesalahan melalui tendangan penalti kelima timnya sebelum kemudian disambut oleh rekan-rekan setinya yang sangat bergembira.

"Untuk melihat rekan-rekan setim saya dengan air mata di mata mereka, Anda tidak dapat memberi label harga pada hal itu," kata Gonzalez.

"Tidak seorang pun mempercayai kami ketika kami tiba di sini. Namun kami merupakan tim yang sangat bersatu dan kami harus memperlihatkannya di turnamen." Paraguay akan bermain melawan Argentina di babak semifinal pada Selasa, pertandingan ulang dari pertemuan mereka di putaran pertama yang berakhir imbang 2-2.

Ini merupakan akhir yang memilukan di turnamen itu bagi Brazil, yang tiba di Chile dengan tekad besar menebus tersingkirnya mereka pada Piala Dunia tahun lalu, ketika mereka dihancurkan Jerman 1-7 di semifinal.

Pelatih Brazil berupaya menarik hasil positif dari tereliminasinya tim mereka, menegaskan bahwa hal ini akan memberi keuntungan bagi tim ketika mereka mempersiapkan diri untuk Piala Dunia 2018.

"Ini merupakan pengalaman persiapan yang bagus," kata Dunga.

"Kami akan suka untuk menang namun ini adalah pelajaran hebat, belajar untuk tujuan tertinggi pertandingan ketika kami bersiap bagi Piala Dunia 2018." Brazil terlihat berada di jalur untuk mendapatkan satu tempat di empat besar setelah mendominasi babak pertama, dan membuka keunggulan pada menit ke-15 melalui Robinho.

Suatu skema serangan balik berakhir dengan bola dikirim ke Dani Alves di sisi kanan, yang mengirimkan umpan silang sempurna dan Robinho mampu menyelesaikan peluang melalui penyelesaian jarak dekat untuk menjadi gol internasional ke-28nya.

Paraguay kesulitan untuk menahan permainan Brazil pada sebagian besar babak pertama dan secara reguler memprotes wasit asal Uruguay Andres Cunha, yang memberikan kartu kuning kepada Bruno Valdez dan Pablo Aguilar pada 45 menit pembukaan.

Meski mengalami kesulitan pada babak pertama, Paraguay memberi ancaman setelah turun minum, dan setelah itu pertahanan Brazil harus bekerja keras.

Gonzalez memaksa Jefferson melakukan penyelamatan di tiang dekat melalui tendangan bebasnya pada menit ke-50, dan kiper Brazil itu kembali mendapat tekanan pada menit ke-61, menepis tandukan Paulo Da Silva.

Tekanan Paraguay menuai hasilnya pada menit ke-70 ketika umpan silang menuju area Brazil berakhir dengan penalti.

Dua bek Brazil Thiago Silva dan Dani Alves melompat untuk bola yang sama, dan ketika Silva terlihat melakukan "handball," Cunha menunjuk titik putih.

Gonzalez, penyerang FC Basel, memperlihatkan ketenangannya untuk kemudian mengeksekusi penalti tanpa dapat dihalau Jefferson.

Dengan Brazil yang tidak mampu kembali mencetak gol, pertandingan diteruskan melalui adu penalti, dan Gonzalez kembali mampu menepikan rasa gugupnya untuk membawa runner up 2011 itu menuju empat besar.