Seperti Messi, Morata juga hebat

id Liga Champions, Liga Italia, Liga Spanyol

Seperti Messi, Morata juga hebat

Penyerang Juventus Alvaro Morata (zimbio.com)

Berlin (Antara/Reuters) - Penyerang Juventus Alvaro Morata terlihat merasa bersalah setelah ia mencetak gol yang menyingkirkan bekas klubnya Real Madrid di semifinal Liga Champions, dan ia ingin berusaha menebusnya dengan mencetak gol ke gawang Barcelona.
        
Pemain internasional Spanyol berusia 22 tahun itu mencetak gol pada kedua pertandingan semifinal yang dimenangi Juve dengan skor agregat 3-2 atas sang juara bertahan, dan ia berharap dapat memimpin timnya meraih kemenangan atas rival abadi Real, Barcelona, pada final Liga Champions yang dimainkan pada Sabtu.
        
Morata bergabung ke Juventus dengan biaya transfer senilai 20 juta euro pada musim panas setelah mendapati dirinya merupakan surplus terhadap kebutuhan di Real, dan ia memainkan peran penting pada perjalanan tim Italia itu menuju kemungkinan raihan 'treble.'
   
Ia menyarangkan delapan gol di Liga Italia ketika Juve mengamankan gelar beruntun untuk keempat kalinya, dua gol di Piala Italia yang mereka juarai, dan sejauh ini empat gol di kompetisi elit Eropa, termasuk gol krusialnya di Santiago Bernabeu bulan lalu.
        
Gol itu menyamakan kedudukan di semifinal, pada pertandingan kedua yang berakhir dengan skor 1-1 dan mengakhiri mimpi sang juara bertahan untuk meraih mahkota Eropanya untuk ke-11 kalinya menyusul raihan gelar kesepuluh pada 2013/2014, ketika Morata tampil sebagai pemain pengganti di babak kedua pada final melawan Atletico Madrid di Lisbon.
        
Pada Sabtu di Stadion Olympic Berlin, ia akan berupaya untuk menjadi pemain keempat yang meraih kesukesan di final Liga Champions pada musim kedua secara beruntun untuk klub yang berbeda, bergabung dengan Marcel Desailly, Paulo Sosa, dan Samuel Eto'o.
        
"Saya akan berusaha untuk, juga karena apa yang akan menjadi berarti bagi para penggemar Real," kata Morata, yang masuk menjadi pemain junior Real pada 2008, kepada para pewarta pada Senin.
        
"Tentu saja mencetak gol saat melawan Barcelona tidak akan semenyakitkan seperti saat mencetak gol ke gawang Madrid, namun saya perlu untuk mencetak gol sebenarnya sebelum berpikir mengenai perayaan-perayaan," tambahnya.
        
"Saya tidak akan mengatakan itu merupakan motivasi ekstra untuk saya karena Anda tidak memerlukan motivasi ekstra ketika Anda bermain di final Liga Champions, namun menghadapi Barcelona akan selalu menjadi istimewa."

   
Kejutan terbesar
   
Selain menjadi figur kunci di Juve, Morata mulai memberi dampak untuk Spanyol menyusul kesuksesan yang diraihnya di tim junior 'La Roja.'
   
Ia menjadi bintang saat timnas Spanyol menjuarai Piala Eropa U-19 dan U-21, memenangi penghargaan Sepatu Emas untuk pencetak gol terbanyak di masing-masing turnamen.
        
Ia dipuja sebagai "masa depan La Roja" pada Maret setelah ia mencetak gol untuk sang juara Eropa saat menang 1-0 melawan Ukraina pada prtandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 di Seville.
        
Morata melakukan debut liganya untuk Real pada Desember 2010 di bawah asuhan Jose Mourinho dan telah memenangi satu gelar Liga Spanyol, dua Piala Raja dan satu Piala Super Spanyol, serta Liga Champions.
        
Penampilannya sejak bergabung dengan Juventus telah membuat kagum tidak kurang dari kapten dan kiper Gianluigi Buffon, meski pemain yang membawa Italia menjuarai Piala Dunia 2006 itu memberi indikasi bahwa Morata masih harus mempelajari banyak hal.
        
"Morata telah menjadi kejutan terbesar," kata Buffon kepada UEFA.com pada Rabu.
        
"Sekarang saya mengenal dia, saya dapat berkata bahwa jika matang di jalan yang tepat dan jika ia ingin meletakkan profesionalismenya untuk keuntungan tim dan profesi, ia dapat menjadi bintang pada beberapa tahun mendatang."

Penerjemah : ARA Adipati/Hisar Sitanggang