Jakarta (Antara Lampung) - Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Prof Thomas Djamaluddin mengatakan Indonesia masih aman dan tidak akan terpengaruh oleh gelombang panas yang menerjang negara India serta menewaskan banyak warga. Suhu panas di India telah menewaskan sedikitnya 2.207 orang.
"Indonesia masih aman, gelombang panas tersebut tidak akan mengarah ke Indonesia, karena dinamika atmosfer di sana dan di sini sudah berbeda," kata Thomas usai acara penandatanganan kerja sama dengan beberapa universitas-universitas nasional di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, ia menjelaskan Lapan terus memantau pergerakan cuaca dari penginderaan jarak jauh melalui satelit, sehingga setiap peningkatan suhu akan terpantau.
Penelitian mengenai bencana-bencana juga akan dievaluasi dengan data dan statistik sehingga lebih mudah untuk diantisipasi sebelum kejadian.
Kebanyakan korban adalah para manula dan pekerja yang menderita dehidrasi.
Gelombang panas di India disebabkan oleh angin kontinental kering yang ditiup dari Iran dan Afghanistan. Cuaca tersebut diperkirakan akan mereda pada akhir pekan ini sebelum kedatangan musim hujan di wilayah timur dan selatan. (baca :Suhu Ekstrem Landa Suriah, Sejumlah Meninggal)
Berita Terkait
Potensi hujan lebat di 18 provinsi termasuk Lampung
Minggu, 24 Maret 2024 4:35 Wib
Hujan lebat berpotensi turun di Lampung
Sabtu, 23 Maret 2024 7:25 Wib
Lampung dan sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan sedang-lebat pada Jumat
Jumat, 22 Maret 2024 5:26 Wib
Cuaca ekstrem masih terjadi hingga Senin
Minggu, 17 Maret 2024 5:13 Wib
12 daerah berstatus siaga-waspada cuaca ekstrem
Jumat, 15 Maret 2024 5:40 Wib
Hujan lebat berpotensi di 20 provinsi termasuk Lampung
Kamis, 14 Maret 2024 5:24 Wib
Semarang dilanda banjir dan tanah longsor
Kamis, 14 Maret 2024 4:15 Wib
BMKG Lampung ingatkan masyarakat waspadai dampak air pasang
Rabu, 13 Maret 2024 16:30 Wib