Melalui ponsel dan twitter, kerumunan orang bisa diperkirakan

id mengukur jumlah orang dengan ponsel dan twitter

London (Antara/Xinhua-OANA) - Dalam era Internet telepon genggam, data adalah unsur terpenting di banyak bidang, dan kini para peneliti mengatakan mereka bahkan bisa menggunakan data geografis dari telepon genggam dan Twitter untuk memperkirakan jumlah kerumunan orang.
        
Selama studi dua-bulan di Milan, para peneliti dari Warwick University, Inggris, menganalisis posting Twitter dengan tag geo dan penggunaan telepon genggam, dengan dasar data telepon genggam yang disediakan oleh penyedia layanan lokal.
        
Mereka memusatkan studi mereka pada dua lokasi di kota tersebut, stadion sepak bola dan bandar udara. Melalui jadwal penerbangan dan penjualan tiket pertandingan sepak bola, mereka memperoleh jumlah pengunjung dan kemudian membandingkan jumlah itu dengan kegiatan telepon genggam, seperti hubungan telepon dan pesan teks, penggunaan Internet dan Twitter.
        
Para peneliti mengatakan kegiatan itu mengikuti pola yang serupa dengan arus pengunjung, sehingga memungkinkan mereka memperkirakan ukuran massa dalam satu kegiatan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang.
        
Misalnya, sebanyak 10 pertandingan sepak boleh berlangsung di stadion itu selam masa studi, dan para peneliti dapat menggunakan data Internet telepon genggam dari satu dari sembilan pertandingan tersebut untuk meramalkan jumlah pengunjung dalam pertandingan ke-10.
        
Mengenai keakuratan metode itu, para peneliti mengatakan perkiraan mereka dan jumlah sesungguhnya orang berselisih sekitar 13 persen.
        
Pendekatan saat ini untuk membuat perkiraan semacam itu dilandasi atas citra, tabel dan penilaian manusia, dan kasus terdahulu telah memperlihatkan metode tradisional hanya dapat memberi hasil dengan angka kesalahan lebih besar dibandingkan dengan yang baru, kata studi tersebut.
        
Tapi tetap saja ada ahli yang mempertanyakan medote semacam itu, dan mengatakan dasar pengguna Twitter, kebiasan manusia untuk menggunakan telepon genggam di berbagai tempat dan variasi sinyal telepon genggam dapat mempengaruhi hasil studi tersebut.
        
Studi itu telah disiarkan di jurnal Royal Science Open Science.