Pemkab Lampung Utara Minta Bulog Beli Beras

id bupati lampung utara, ilmu agung mengkunegara, pemkab lampung utara, asisten II, h fahrizal ismail

Pemkab Lampung Utara Minta Bulog Beli Beras

Bupati Lampung Utara, Agung Ilmu Mangkunegara. (FOTO ist)

Kami sudah minta Bulog untuk memantau hasil panen padi para petani di Semuli, untuk dibeli. Selanjutnya dapat dijual lagi di Lampung Utara."
Kotabumi, Lampung (ANTARA Lampung) - Pemerintah Kabupaten Lampung Utara meminta Bulog segera membeli beras dari petani kabupaten setempat untuk mencegah masuknya beras plastik.

Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara melalui Asisten II Pemkab Lampung Utara H Fahrizal Ismail, di Kotabumi, Minggu (24/5), menyatakan pihaknya telah meminta Bulog setempat supaya lebih memperhatikan beras hasil panen petani.

Panen itu antara lain dialami petani di Kecamatan Abung Semuli, sehingga harus diprioritaskan dalam pembelian agar masyarakat tidak menjual beras ini keluar dari Kabupaten Lampung Utara.

"Kami sudah minta Bulog untuk memantau hasil panen padi para petani di Semuli, untuk dibeli. Selanjutnya dapat dijual lagi di Lampung Utara," kata Fahrizal Ismail.

Menurut dia, langkah ini bertujuan untuk memasarkan beras dari para petani lokal dan meminimalkan pembelian beras dari luar wilayah Lampung Utara, mengingat tahun sebelumnya beras di Lampung Utara banyak dijual keluar daerah dalam bentuk gabah.

Padahal, gabah itu, setelah menjadi beras, kemudian dikemas dalam karung dan diberi merek, selanjutnya dijual lagi ke Lampung Utara.

Karena itu, Pemkab setempat mengharapkan padi hasil panen petani setempat dapat ditampung dan dibeli Bulog dengan harga sesuai standar kualitasnya.

"Jangan sampai harganya di bawah pasaran. Ini juga salah satu cara untuk mencegah beras dari luar masuk ke Lampung Utara, termasuk mencegah beras dari luar negeri seperti Vietnam masuk ke daerah ini," ujarnya lagi.

Menurut dia, dengan langkah tersebut diharapkan masyarakat tidak lagi khawatir atau resah atas peredaran beras pastik, karena sudah ada beras lokal yang tidak mengandung bahan plastik, beras sintetik atau pun beras yang diberi pemutih.

"Ini semua dilakukan Pak Bupati untuk membuat masyarakatnya tidak lagi resah. Selain itu, kami juga akan awasi peredaran beras petani tersebut, sehingga tidak ada oknum nakal yang membuat masyarakat Lampung Utara resah," katanya lagi.