Pengunjung padati objek wisata alam Bandarlampung

id berita lampung terkini, antaralampung.com, groundbreaking , objek wisata bandarlampung, air terjun sukadanahan, lampung

Biaya masuk ke sini cukup murah, hanya Rp5.000 per orang".
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Sejumlah objek wisata alam di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, dipadati pengunjung pada libur panjang akhir pekan ini.

Pada sejumlah lokasi wisata alam di Bandarlampung, Sabtu, tampak warga memadatinya, seperti objek wisata alam air terjun Sukadanaham di Kecamatan Kemiling telah ramai pengunjung sejak pukul 10.00 WIB.

Wisata alam yang belum begitu populer di kalangan masyarakat Kota Tapis Berseri ini, sebenarnya telah diresmikan Wali Kota Bandarlampung Herman HN sejak tiga tahun lalu.

Namun belakangan, objek wisata alam ini mulai dilirik pengunjung, terutama para wisatawan kawula muda yang berusia 18-25 tahun. Tempat wisata ini dikelola sendiri oleh warga setempat, dan belum begitu terekspose keindahannya.

Padahal di sini, pada pagi hari pengunjung dapat dimanjakan oleh keindahan matahari terbit, dan sebaliknya sore hari pengunjung dapat menikmati keindahan matahari terbenam yang berwarna merah kekuningan.

Biaya masuk ke sini cukup murah, hanya Rp5.000 per orang, dan untuk kendaraan bermotor dikenakan biaya Rp10.000 per sepeda motor.

Sebagian pengunjung juga mengaku tidak bosan untuk kembali datang menikmati panorama alam di sini.

"Saya sudah empat tahun mengenal tempat ini, memang sekarang sudah lebih baik dari tahun sebelumnya, seperti ada penambahan paving dan jalan sudah diaspal bukan jalan tanah lagi," kata Endra (23), pengunjung warga Kecamatan Kedaton.

Dia mengatakan, tempat yang indah ini memang sebaiknya dijaga tetap seperti ini, yaitu 80 persen harus berupa pohon dan tanaman menghijau sehingga tidak terlalu banyak berdiri bangunan atau gubuk.

Namun dia berharap, Pemkot Bandarlampung melalui instansi berwenang dapat mengawasi kawasan wisata alam ini agar tidak menjadi ajang praktik mesum maupun tempat pelajar bolos sekolah, mengingat saat ini telah banyak gubuk liar yang dibangun warga.

"Pemerintah harus ikut campur dalam mengelola tempat wisata ini, jangan dibiarkan begitu saja, agar tidak disalahgunakan oleh pihak tertentu dengan cara melanggar norma kesusilaan dan aturan hukum," katanya.

Beberapa pengunjung objek wisata ini juga sepakat dengan harapan itu, agar pemerintah turut serta mengelola tempat wisata ini.

"Pemerintah harus turut serta dalam mengelola objek wisata ini," kata Juki (21), warga Kecamatan Sukarame.

Pada objek wisata ini terdapat pula taman wisata kera yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

"Berlibur lebih baik menghabiskan waktu ke tempat yang masih banyak tanaman menghijau dan asri serta alami," kata Riyanti (23), warga Kecamatan Telukbetung Timur yang juga sengaja datang ke tempat ini untuk mengisi liburan akhir pekan ini.

Namun dia menyayangkan tempat ini belum dikelola secara maksimal, padahal banyak peninggalan Belanda yang masih asli, seperti bunker atau ruang bawah tanah.

Ia mengharapkan, tempat seperti ini harus bisa dikelola dengan baik oleh pemerintah atau investor swasta yang berminat agar dapat lebih dilengkapi fasilitas yang diperlukan serta terus dipromosikan keindahan dan daya tariknya.(Ant)