Inilah Film Terbaik FFI Lampung 2015

id FFI Lampung 2015

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Film berjudul "How To Make A Dangerously Beatiful Woman", karya Rumah Produksi Cendrawasih Pictures dari Serang, Banten berjaya dalam Festival Film Indie Lampung 2015 yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa Darmajaya Computer & Film Club.

Film ini berhasil menyisihkan 126 film lainnya, dan dinobatkan sebagai film terbaik pada Malam Anugerah FFI Lampung 2015, di Kampus Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya di Bandarlampung, Sabtu (2/5) malam.

Tidak hanya terpilih sebagai film terbaik, sejumlah penghargaan juga diraih melalui film tersebut, yaitu sutradara terbaik, dan editor terbaik.

Sedangkan untuk kategori film Lampung terbaik, pemeran pendukung pria terbaik, dan pemeran pendukung wanita terbaik, berhasil diraih oleh Film "Agus dan Agus", karya sutradara Aji Aditya dari Bandarlampung.

Ketua Pelaksana FFI Lampung 2015, Pandu mengatakan, sebanyak 127 karya film bersaing pada FFI Lampung 2015 untuk memperebutkan 13 nominasi terbaik.

"Sebagai event nasional, peserta tidak hanya berasal dari Lampung, tetapi dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti Yogyakarta, Aceh, Surabaya, Lombok, dan Makassar," ujarnya.

Pada malam anugerah FFI Lampung 2015 ini, film favorit pilihan penonton kategori umum jatuh pada Film "Change", karya sutradara M Alif Utama Wardika dari Palembang, dan film berjudul "Kenapa?", karya sutradara Gusti Adi Pranoto dari Pringsewu Lampung menjadi film terfavorit kategori Lampung.

"Juri pada event ini adalah sutradara Film Mars, Sahrul Gibran, penulis skenario `7 Hati 7 Cinta 7 Wanita`, Robby Ertanto Soediskam, dan Ketua DSLR Sinematografi Indonesia Benny Kadarhariarto," ujar Pandu lagi.

Sedangkan untuk ide cerita terbaik diperoleh Film "Mak Cepluk", karya sutradara Wahyu Agung Prasetyo dari Yogyakarta, dan kamera terbaik pada Film "Tanya Satu Atap", karya sutradara M Risky Kurnia dari Sleman, Yogyakarta.

Aktor terbaik diperoleh pemeran utama pada film berjudul "Film Adalah Hidupku" dari Jakarta, dan artis terbaik diraih oleh pemeran utama Film "Mbok" dari Surabaya.

Sementara penata musik terbaik yakni pada Film "Broto Laras" dari Maguwoharjo, Yogyakarta.