Mamah Dedeh Dapat Bingkisan Madu Waykanan

id Mamah Dedeh

Waykanan, Lampung (ANTARA Lampung) - Dedeh Rosidah atau lebih dikenal sebagai Mamah Dedeh, pendakwah kondang, saat bertandang di Blambanganumpu Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung menerima dan menyambut baik bingkisan berupa madu dari pengurus Gerakan Pemuda Ansor setempat.

"Terima kasih, saya terima madunya, semoga mendapat berkah dan kebaikan," ujar Mamah Dedeh, setelah menerima madu yang diserahkan oleh Wakil Bendahara Pengurus Cabang GP Ansor Waykanan Ery Rezki Putra, di depan rumah dinas bupati setempat, Selasa (28/4).

Mamah Dedeh hadir ke daerah itu untuk mengisi tausiah HUT ke-16 Kabupaten Waykanan yang dihadiri puluhan ulama Nahdlatul Ulama (NU) dari 14 kecamatan di Waykanan.

Pimpinan Cabang GP Ansor Waykanan, Tim Penggerak PKK, dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) setempat telah meluncurkan "Madu Waykanan" pada 13 Nopember 2014 di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran atau Rumah Inspirasi, Km 5 Kelurahan Blambanganumpu Kecamatan Blambanganumpu.

Peluncuran usaha budidaya madu itu dilakukan, mengingat madu adalah merupakan obat yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Selain itu, madu juga merupakan sarana untuk kesehatan sejak ribuan tahun yang lalu. Bahkan, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk selalu minum madu.

"Insya Allah, `Madu Waykanan` tersebut bukan madu-maduan. Madu yang didapatkan dari hutan tersebut sudah diuji sebelum dikemas," ujar Ery Rezki pula.

Dia menyampaikan resep mengetes madu yang akurat dan sulit dikelabui para pemalsu madu.

Ambil sesendok atau segelas madu dan selanjutnya direbus hingga mendidih. Madu asli setelah dingin akan tetap cair, tapi madu palsu akan mengeras menjadi gulali hingga muncul campuran-campuran lainnya.

Madu asli juga bisa dites dengan sepotong ikan, caranya masukkan sepotong ikan pada segelas madu, lalu tutup rapat agar tidak ada udara masuk selama dua minggu.

Madu asli akan membuat ikan mengecil dan menjadi pucat namun tidak berbau. Tapi, madu palsu, ikan itu berukuran tetap, namun warnanya berubah menjadi hitam dan berbau busuk.

Usaha madu tersebut merupakan langkah awal GP Ansor Waykanan menumbuhkan semangat wirausaha bagi kader Ansor.

Madu ini dijual bervariasi, mulai dari Rp25 ribu hingga Rp150 ribu tergantung ukuran.

Hasil dari penjualan madu itu, 2,5 persen disumbangkan kepada anak yatim yang akan dititipkan melalui Panti Asuhan Mandiri Yayasan Shufah Blambanganumpu.