Lampung Timur, (ANTARA Lampung) - Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera KH Abdul Hakim menegaskan dalam Pancasila terkandung nilai-nilai yang menjunjung keberagamaan dan selaras dengan semua agama yang diakui Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Mencurigai mereka yang aktif di masjid dan pesantren sebagai titik-titik potensial kemunculan ISIS membuat kita jadi bertanya-tanya. Ada apa ini sesungguhnya," ujar Sekretaris F-PKS DPR ini, di hadapan tak kurang dari 150 orang peserta Sosialisasi Konsensus Kebangsaan (Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan), di Banjar Rejo Kabupaten Lampung Timur, Senin.
Menurut dia, berkembangnya isu keberadaan warga negara Indonesia (WNI) pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), gerakan internasional yang ditengarai sebagai organisasi anarkis bahkan teroris, harus disikapi hati-hati dan tidak serampangan melontarkan tuduhan.
"Apalagi banyak WNI yang dicurigai ISIS ini, antara lain mereka yang rajin beribadah ke masjid. Ini lucu. WNI yang makin beragama seharusnya makin Pancasilais, bukan justru malah mendukung ISIS atau organisasi anarkis apapun," ujar legislator dari Daerah Pemilihan Lampung ini.
Hakim menambahkan, jika menganalisis polanya, tidak sepenuhnya salah jika kemudian banyak yang berasumsi bahwa kemunculan isu ISIS di Indonesia ini sesungguhnya tidak berdiri sendiri.
"Tampak sekonyong-konyong muncul, tapi sangat sistematis. Seperti kasus 12 orang yang di Surabaya, belum apa-apa sudah dituduh direkrut ISIS. Tetap waspada, namun utamanya aparat harus sangat hati-hati membuat assesment status hukum WNI terduga pendukung ISIS," ujarnya.
Berita Terkait
HK pastikan lima ruas tol Aceh beroperasi layani Idul Fitri
Rabu, 3 April 2024 3:53 Wib
KPU RI ucapkan terima kasih atas kerja keras jurnalis beritakan Pemilu 2024
Kamis, 21 Maret 2024 8:24 Wib
Sebagian wilayah Indonesia masih berpotensi hujan lebat
Sabtu, 16 Maret 2024 5:57 Wib
Ini berita harga bitcoin tembus Rp1 miliar hingga THR ASN 100 persen
Rabu, 6 Maret 2024 8:12 Wib
Direktur Utama: ANTARA genggam teguh politik kebangsaan
Selasa, 5 Maret 2024 15:34 Wib
ANTARA pererat relasi melalui ANTARA Business Forum di Medan
Selasa, 5 Maret 2024 12:09 Wib
ANTARA senantiasa jaga muruah berita positif mengawal negeri
Senin, 4 Maret 2024 21:52 Wib
Dua media dan wartawan di Makassar kembali digugat Rp700 miliar terkait pemberitaan
Rabu, 21 Februari 2024 6:12 Wib