Jakarta (ANTARA Lampung) - Sebanyak 18 aktivis Aliansi Gerakan Reforma Agraria Front Perjuangan Rakyat (AGRA FPR) ditangkap polisi setelah menggelar aksi memperingati Konferensi Asia Afrika dan menolak campur tangan AS dalam KAA di Kedubes AS, Jakarta, Senin (20/4).
"Saat belum lama melakukan aksi, 18 aktivis ditangkap polisi karena dinilai bisa mengganggu keamanan dan kenyamanan para delegasi KAA," kata salah satu aktivis yang turut demonstrasi Rudi HB Daman saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin malam.
Sampai berita ini dibuat, Senin malam, 18 aktivis tersebut masih berada di Polda Metro Jaya didampingi YLBHI dan LBH.
Rudi menilai tindakan penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian terlalu berlebihan dan paranoid, mengingat demonstrasi yang dilakukan AGRA FPR berlangsung damai dan tertib.
"Aksi tadi juga tidak rusuh, tertib dan tidak mengganggu apapun. Ini tindakan berlebihan yang dilakukan kepolisian, terlalu paranoid tentang keamanan KAA. Ini melanggar kebebasan warga negara untuk mengeluarkan pendapat yang telah diatur UUD 1945," ujar Rudi.
Ia menjelaskan dalam aksi yang berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB itu, sebanyak 30 aktivis mengampanyekan agar semangat KAA 1955 dikembalikan yaitu semangat antikolonialisme dan imperialisme.
"Kami menolak intervensi dominasi dari Amerika Serikat di KAA dan mendorong semangat KAA 1955 dikembalikan lagi menjadi semangat anti kolonialisme dan imperialisme serta mendukung perjuangan dan kedaulatan rakyat Palestina," kata Rudi pula.
Ia menambahkan bahwa mereka juga menolak konferensi tingkat tinggi itu hanya dijadkan alat-alat bagi negara kolonial untuk menguasai sumber daya alam negera-negara Asia Afrika dan menolak negara-negara maju, seperti Amerika Serikat menancapkan dominasinya.
"Kami melihat dalam agenda KAA akan lebih banyak membahas kerja sama dan terkait bisnis. Selain itu, KAA dihadiri 17 negara peninjau dari Amerika Serikat dan Eropa, organisasi internasional dan perusahaan multinasional," katanya.
Sebelumnya, pihak kepolisian sudah menghimbau agar elemen masyarakat tidak berunjuk rasa selama pelaksanaan KAA 2015 pada 19--24 April 2015.
Peringatan 60 Tahun KAA digelar di Jakarta dan Bandung pada 19--24 April. Pada 19 April diadakan Pertemuan pejabat tingkat tinggi (Senior Official Meeting) kawasan Asia-Afrika. Kemudian, dilanjutkan dengan Pertemuan Tingkat Menteri pada 20 April. Pada 21--22 April, diselenggarakan Pertemuan Puncak Bisnis Kawasan Asia-Afrika (Asia-Africa Business Summit).
Selanjutnya pada 22 April digelar pelaksanaan KTT hari pertama. Pada 23 April pelaksanaan KTT hari kedua, dan direncanakan akan ada jamuan makan malam oleh Presiden RI Joko Widodo untuk para kepala negara. Pada 24 April, hari terakhir rangkaian pelaksanaan KAA, akan dilakukan napak tilas (Historical Walk) KAA oleh para kepala negara di Bandung.
Berita Terkait
Jokowi ajak Presiden Tanzania miliki "spirit" KAA Bandung
Selasa, 22 Agustus 2023 19:54 Wib
Peringatan 67 tahun KAA ditandai pengibaran 109 bendera
Senin, 18 April 2022 16:22 Wib
Dynamo Kiev dan Olympiakos menang di playoff Liga Champions
Kamis, 24 September 2020 5:41 Wib
Benfica tersingkir dari Liga Champions
Rabu, 16 September 2020 5:59 Wib
Merasakan "Euforia" KAA lewat arsip warisan dunia
Sabtu, 28 November 2015 16:16 Wib
Personel TNI/Polri berjaga di Pelabuhan Bakauheni dukung KAA
Selasa, 21 April 2015 18:06 Wib
Presiden Jokowi Serukan Akhiri Penjajahan di Palestina
Selasa, 21 April 2015 13:03 Wib
Lima pemimpin negara bawa jet pribadi ke KAA
Minggu, 19 April 2015 15:04 Wib