Limbah cair sawit bisa dimanfaatkan untuk sumber listrik

id berita lampung terkini, antaralampung.com, limbah cair sawit bisa dimanfaatkan untuk sumber listrik, umri, ridho fauzi, lampung

..Selain menghasilkan energi listrik yang murah juga ramah lingkungan," katanya..
Pekanbaru (ANTARA Lampung) - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menggagas penggunaan limbat cair sawit sebagai sumber listrik  melalui konsep pengolahan sampah menjadi energi (Waste to Energy) atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

"Pembangkit 'waste to energy' terbukti lebih efisien mengatasi limbah cair sawit bila dibandingkan pembangkit listrik berbahan bakar solar (diesel fossil fuel). Selain menghasilkan energi listrik yang murah juga ramah lingkungan," kata Ketua Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LP2M) Umri) Ridho Fauzi di Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan itu di sela-sela diskusi tentang "waste to energy"  di Aula Kampus Umri, bersama PT Karya Satria Putra (Power Distribution-Transmission & Renewable Energy Solution), diikuti instansi terkait, pemerintahan, pelaku usaha, dan perbankan.

Provinsi Riau memiliki ratusan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang beroperasi setiap hari dan memproduksi berton-ton limbah cair sawit (Palm Oil Mill Effluent - POME).

Menurut Ridho, limbah cair sawit menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan, sedangkan penanganannya juga memerlukan biaya tinggi.

Oleh karena itu, konsep PLTSa perlu diterapkan agar limbah cair sawit ini dapat menghasilkan energi listrik.

"Selama ini, pemanfaatan limbah cair sawit ini baru sebatas untuk pupuk. Namun, jika itu dimanfaatkan untuk energi listrik maka nilai tambahnya jauh lebih tinggi," katanya.

Tingkat keasaman limbar cair sawit cukup tinggi sehingga bila dimanfaatkan untuk pupuk dampaknya kurang baik bagi struktur tanah.

Berbeda dengan pemanfaatan untuk energi listrik yang sifatnya lebih ekonomis. Apalagi, ini mendukung kebijakan Presiden Jokowi untuk memenuhi kebutuhan 3.000 Megawatt (MW) listrik.

Sementara, Direktur Perencanaan PT Karya Satria Putra Erlangga Satyawan menambahkan, jika setiap PKS menghasilkan limbah cair sawit 40 ton per jam, maka bisa dihasilkan energi listrik sekitar 1 - 2 MW per jam.

"Pembangkit waste to energy baru digunakan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan menggunakan minyak mentah bukan dari minyak nabati. Jika limbah cair ini dimanfaatkan untuk di Riau yang memiliki sekitar dua ratus PKS, energi listrik yang dihasilkan bisa mencapai 200 MW watt per jam," katanya.

Kapasitas itu akan bisa memenuhi kebutuhan listrik di Pekanbaru, yang saat ini kebutuhannya 160 MW dipenuhi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kota Panjang.(Ant)