Jalinsum Rusak, Tronton Makin Bebas Melintas

id Kerusakan Jalan Lampung

Jalinsum Rusak, Tronton Makin Bebas Melintas

Usai menurunkan muatannya di Jl Antasari, truk besar melintas menuju Kalibalok Jalinsum. Jl Antasari merupakan kawasan bisnis utama di Kota Bandarlampung. (ANTARA LAMPUNG/Hisar Sitanggang)

Tronton yang umumnya truk berpelat Lampung (BE) dan Sumsel (BG) tetap bebas melintasi jalan tersebut sehingga makin mempercepat kerusakan jalan utama menuju Pelabuhan Panjang dan Bakauheni itu.
Bandarlampung (Antara Lampung)- Jalan lintas Sumatera ruas Rajabasa-Panjang Bandarlampung masih rusak di banyak titik di jalan negara itu, sementara tronton dan truk barang lainnya yang  tonasenya mencapai puluhan ton masih bebas melintas sehingga makin memperparah kerusakan jalan tersebut.
    
Berdasarkan pantauan di Jalinsum ruas Rajabasa- Panjang Bandarlampung, Kamis, tronton yang umumnya truk berpelat Lampung (BE) dan Sumsel (BG) tetap bebas melintasi jalan tersebut sehingga makin mempercepat kerusakan jalan utama menuju Pelabuhan Panjang dan Bakauheni itu.
    
Tronton dan truk besar umumnya mengangkut batu bara dan komoditas lainnya ke arah kawasan Pelabuhan Panjang. Kendaraan dari arah Panjang menuju Bandarlampung juga banyak melintas, dan muatannya juga jauh di atas tonase truk dan daya tahan jalan.
    
Selain itu, tronton juga mulai kerap terlihat memasuki daerah pusat bisnis seperti Jl Antasari dan Tirtayasa, untuk mengedrop bahan bangunan, terutama semen, besi dan asbes.
    
Berdasarkan pantauan, mulai dari kawasan Kalibalok-Panjang, kerusakan itu berupa jalan berlubang besar, aspal tergerus dan badan jalan bergelombang atau berlubang-lubang kecil. Kerusakan jalan juga terdapat di Jalinsum dari kawasan Rajabasa hingga Kalibalok, seperti jalan berlubang besar di banyak titik.
    
Kerusakan jalan itu sebenarnya sudah beberapa kali ditambal agar tak makin rusak. Namun, kondisi jalan tetap rusak karena tronton masih bebas melintas, sementara saluran drainase di sisi jalan lintas tersebut tak berfungsi optimal karena belum tuntas pengerjaannya.
    
Jalinsum ruas Rajabasa-Panjang diperbaiki dan dilebarkan mulai Oktober 2012 lalu hingga tahun 2014. Biaya pelebaran jalan itu berasal dari pinjaman Bank Dunia dan APBN.
   
Dua pemenang tender proyek besar itu adalah PT Conbloc Infratecno (CI) dan PT Duta Graha Indah (DGI). PT CI melakukan pengerjaan mulai Rajabasa sampai Kalibalok sejauh 10 km dengan nilai proyek Rp133,4 miliar. Pengerjaan PT DGI mulai dari Kalibalok sampai Panjang sejauh 8,1 km dengan nilai proyek Rp97,2 miliar.
    
Kerusakan Jalinsum ruas Kalibalok-Panjang jauh lebih parah dibandingkan kondisi Jalinsum ruas Rajabasa-Kalibalok.
    
Selain itu, kondisi trotoar jalan lintas itu juga rusak parah karena dijadikan sebagai tempat parkir tronton dan truk besar.  
Selain itu, kondisi Jalinsum ruas Rajabasa-Panjang juga tidak terurus, karena rerumputan tumbuh subur di separator jalan, halte dan troroar jalan. Kondisi taman di Jalinsum itu, seperti di perempatan Suukarame, juga terbengkalai dan kini hanya ditumbuhi rerumputan liar.
    
Sejumlah warga mengharapkan pemerintah dan pihak terkait segera memperbaiki jalan lintas itu agar tidak semakin hancur, serta membatasi tonase kendaraan yang melewati jalan tersebut.
    Selain itu, lampu penerangan jalan juga perlu segera dihidupkan agar agar lebih aman berkendara pada saat malam.
    
"Lampu sudah terpasang sejak tahun lalu, namun sampai sekarang belum diaktifkan. Semestinya segera diaktifkan agar lebih aman dan tidak gelap gulita," kata Duan, salah satu warga Bandarlampung.