Harga Daging Sapi Naik

id harga daging naik

Harga Daging Sapi Naik

Daging sapi di Pasar (ANTARA/Arief Priyono)

Bandarlampung (Antara Lampung) - Sejumlah pedagang daging sapi di Kota Bandarlampung memilih tak menaikkan harga jualannya meski harga sapi hidup sudah naik berkisar Rp2.000 perkilogram setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada bulan lalu.    

"Harga daging sapi hidup sudah naik. Sekarang harganya mencapai Rp38.300/kg, padahal sebelumnya hanya Rp36.500/kg, Meski demikian, kita tidak menaikkan harga jual daging karena memperhitungkan daya beli masyarakat juga," kata Andre, salah satu pedagang sapi di Pasar Lelang Bandarlampung, Juamat.
    
Ia menyebutkan keuntungannya yang ditekan untuk menutupi kenaikan harga daging sapi tersebut.
    
"Yang penting dagangan habis terjual, meski keuntungan menjadi tipis," katanya.
    
Ia menyebutkan  harga daging sapi kini berkisar Rp95.000- Rp100.000 per kg.
    
Menurut Andre, pasokan daging sapi kini didapatkan dari sapi impor hasil penggemukan.
    
Dia menyatakan, pedagang umumnya menjual daging sapi impor hasil penggemukan, terutama asal Australia, sedangkan penjualan daging sapi lokal terbatas volumenya karena warga di pasar itu lebih menyukai sapi impor.  
    
Sementara itu, salah satu pedagang daging sapi lokal di Pasar Lelang menyebutkan harga jualannya masih tetap sama, yakni Rp100.000/kg, dan pasokannya juga cukup banyak dari rumah potong hewan.
    
Lampung merupakan sentra utama penggemukan sapi potong di Indonesia.
 Sapi impor diternakkan di Lampung, dan dagingnya umumnya dipasok untuk pasar lokal dan Jakarta.
    
Sekarang ini terdapat enam lokasi industri penggemukan sapi potong (feedlotter), belum termasuk usaha penggemukan oleh koperasi dan perorangan terutama di Kabupaten Lampung Tengah.
    
Enam lokasi itu terdapat di Lampung Tengah tiga perusahaan penggemukan sapi, Lampung Selatan dua, dan Lampung Timur ada satu tempat penggemukan sapi.