Ekspor Kopi Robusta Lampung Naik

id antaralampung.com, berita lampung terkini, ekspor kopi robusta lampung naik, asalan, lampung, kopi

 Ekspor Kopi Robusta Lampung Naik

Ilustrasi- Biji kopi robusta kering (FOTO ANTARA/Anis Efizudin)

Jumlah itu naik tipis jika dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Februari volume ekspor kopi Lampung sebanyak 13.989 ton senilai 28,2 juta dolar AS."
Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - Ekspor kopi robusta asal Provinsi Lampung selama Maret 2015 mencapai 14.056 ton dengan nilai 28,4 juta dolar Amerika Serikat atau naik bila dibandingkan bulan sebelumnya.

"Jumlah itu naik tipis jika dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Februari volume ekspor kopi Lampung sebanyak 13.989 ton senilai 28,2 juta dolar AS," kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung Feriyana didampingi Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Ratna Dewi di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan bahwa ekspor kopi asal Lampung masih terus berjalan kendati panen belum berlangsung. Stok di gudang juga masih ada untuk memenuhi kontrak eksportir terhadap pembeli di luar negeri.

Menurut dia, eksportir masih memiliki stok biji kopi untuk memenuhi kontrak. "Jika kehabisan stok eksportir juga membeli ke pengekspor lainnya guna memenuhi perjanjian kontrak," jelasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Koperindag Lampung menunjukkan ekspor biji kopi robusta maupun arabika daerah itu menuju beberapa negara, terutama di kawasan Eropa dan Asia.

Selain mengekspor biji kopi robusta, Provinsi Lampung juga ekspor biji kopi arabika meski tidak sebanyak robusta.

Negara tujuan ekspor kopi Lampung, antara lain Aljazair, Armenia, Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Mesir, Georgia, Jerman, Yunani, Hongkong, India, Italia, Jepang, Malaysia, Maroko, Portugal, Rusia, Singapura, Swiss, Inggris, Afrika Selatan, Rumania, Iran, Amerika Serikat, dan Swedia.

Lampung merupakan pemasok kopi robusta terbesar di Tanah Air dengan produksi rata-rata 100.000--131.000 ton per tahun dengan luas areal kopi mencapai 173.670 hektare.

Produktivitas kopi Lampung 883 kg/ha dengan sentra produksi di Kabupaten Lampung Barat (65.010 ha). Tanggamus (43.897 ha) serta 22.594 ha tersebar di Kabupaten Way Kanan, Lampung Utara, Pringsewu dan Pesawaran.