Ekspor Lada Lampung Naik

id antaralampung.com, berita lampung terkini, ekspor lada hitam lampung naik, kadis perdagangan, lampung

Pada Februari 2014, Lampung hanya mengekspor lada hitam sebanyak 523 ton dengan nilai 3,7 juta dolar AS."
Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - Ekspor lada hitam Lampung selama Februari 2015 tercatat sebanyak 641 ton senilai 6,1 juta dolar AS, yang berarti mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Pada Februari 2014, Lampung hanya mengekspor lada hitam sebanyak 523 ton dengan nilai 3,7 juta dolar AS," kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung Ferynia, didampingi Kepala Bidang Perdagangan Luar Negerinya, Ratna Dewi, di Bandarlampung, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa ekspor lada hitam asal Lampung itu masih terus berlangsung kendati produktivitas komoditas tersebut tidak sebanyak beberapa tahun lalu.

Menurut dia, lada masih merupakan komoditas andalan Lampung untuk memenuhi kebutuhan daerah ini maupun ekspor, selain kopi, kelapa sawit, kakao, dan lainnya.

Ia menambahkan, negara tujuan utama ekspor lada Lampung, yakni Amerika Serikat, Singapura, India, Vietnam, dan Tiongkok.

Sementara itu, salah satu sentra perkebunan lada di Lampung, yakni Kabupaten Lampung Timur, produktivitas tanaman lada hitamnya dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan karena berbagai faktor.

"Saat ini produktivitas rata-rata tanaman lada hitam itu masih rendah, berkisar antara 500-700 kilogram per hektare, sedangkan sebelumnya bisa mencapai dua ton per hektare," kata petani lada Lampung Timur, Fauzi.

Ia menyebutkan, penurunan produktivitas itu karena beberapa faktor, di antaranya serangan hama penyakit yang sulit diidentifikasi, tanaman yang sudah tua serta faktor iklim.

Selain itu, masih kurangnya pengetahuan masyarakat dalam menanam serta merawat tanaman tersebut.

"Beberapa tahun lalu, lada hitam menjadi komoditas perkebunan yang sangat berharga dibandingkan hasil perkebunan lainnya. Namun saat ini produksinya mengalami penurunan," ujarnya.

Pemkab Lampung Timur melalui Dinas Perkebunan dan Kehutanan telah menyiapkan langkah awal sebagai penunjang pelaksanaan program tersebut, yakni dengan meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dengan pola pembinaan terhadap petani atau kelompok tani dalam penerapan teknologi yang tepat.

Kemudian, budidaya tanaman lada dengan kegiatan sekolah lapang (SL) setelah panen merupakan salah satu strategi pemerintah dalam menangani secara serius agar tercapai hasil yang maksimal.

Selanjutnya, untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu lada, beberapa langkah harus diterapkan yakni rehabilitasi tanaman lada, intensifikasi, peremajaan serta perluasan tanaman lada dan menggunakan bibit varietas unggul sesuai anjuran.

Luas area tanaman lada di Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2014 mencapai 5.104,25 ha, dengan produksi 2.023,32 ton per tahun yang tersebar di sembilan kecamatan.