Polda Lampung Jaring 614 Preman

id preman, polda, lampung

Sebanyak 614 preman tersebut merupakan hasil pelaksanaan Operasi Cempaka I Krakatau 2015 di wilayah hukum Polda Lampung."
Bandarlampung,  (ANTARA Lampung) - Sebanyak 614 orang preman terjaring dalam Operasi Cempaka I Krakatau yang digelar jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Lampung, 13-26 Februari 2014.
        
"Sebanyak 614 preman tersebut merupakan hasil pelaksanaan Operasi Cempaka I Krakatau 2015 di wilayah hukum Polda Lampung," kata Kepala Polda Lampung, Brigjen Heru Winarko, di Bandarlampung, Jumat.
       
Dia menyatakan, selain 614 preman, jajarannya juga berhasil mengamankan 85 pucuk senjata api rakitan, 133 butir amunisi, 20 senjata tajam, satu unit laptop, satu unit telepon genggam, satu bundel rekap togel, satu bundel dokumen bukti pemalakan sopir, enam buah cat pilok, pelat cap, dan uang tunai Rp4,7 juta.
       
Menurut Kapolda, barang bukti berupa senjata api rakitan kebanyakan buatan dari wilayah Provinsi Sumatera Selatan, bukan hanya buatan Lampung.
        
Karena itu, Polda Lampung telah melakukan koordinasi dengan Polda Sumatera Selatan.
        
Dia mengungkapkan, sebanyak 503 preman itu akan dilakukan pembinaan di Dinas Sosial, dan 111 orang lainnya masih dalam penyelidikan.
        
Terkait pembinaan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya, di antaranya melakukan bakti sosial bersama pemerintah daerah dan Polda Sumatera Selatan.
        
"Kami telah berupaya mengarahkan mereka menjadi lebih baik, terutama untuk dapat mengatasi permasalahan klasik yakni masalah ekonomi," katanya.
        
Pihaknya juga telah bekerjasama dengan pemda dan TNI untuk mengatasi masalah klasik tersebut, sehingga dapat menyalurkan kegiatan yang positif sesuai dengan keahlian mereka, seperti membuat kerajinan yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
        
"Harapan kami, upaya itu dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi mereka," katanya.
        
Selain itu, upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakay Lampung, sehingga tidak akan ada lagi warga yang membuat keresahan.