Harga Beras Naik Akibat Gagal Panen

id Kenaikan Harga Beras

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Harga beras di Kota Bandarlampung mengalami kenaikan, menyusul petani mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrem dalam beberapa bulan ini.

"Hasil pemantauan pada 10 pasar tradisional di Bandarlampung, harga beras rata-rata mengalami kenaikan Rp3.000 per kg," kata Kabid Perdagangan Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat, Firmansyah Akib, di Bandarlampung, Selasa (24/2).

Dia menyatakan, dalam pemantauan beberapa hari terakhir menunjukkan harga beras sudah naik sejak tiga hari terakhir.

Pada sejumlah daerah penghasil beras di Lampung saat ini masih mengalami hujan dan cuaca ekstrem, sehingga menghambat pertumbuhan padi dan membuat gagal panen.

"Hujan ini menghambat petani untuk panen padi, sehingga berpengaruh terhadap harga beras," katanya.

Firmansyah menyebutkan, sebelumnya harga normal beras yakni Rp9.500 - Rp10.000/kg, dan sekarang harganya naik menjadi rata-rata Rp11.500/kg.

Diharapkan kenaikan harga beras ini tidak terlalu lama, hanya dalam beberapa minggu diprediksi bisa kembali normal.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Bulog Divre Lampung untuk bekerjasama menggelar operasi pasar agar harga beras kembali normal.

Sejumlah pedagang beras juga membenarkan bahwa kenaikan harga beras akibat cuaca ekstrem, sehingga pasokan beras harus dikirim dari Pulau Jawa.

"Hampir semua beras dikirim dari Pulau Jawa, sehingga harganya lebih tinggi," kata Heri, pedagang beras di Pasar Tugu Bandarlampung.

Ia menyatakan, sebagian petani di Lampung banyak yang gagal panen, dan padi yang dihasilkan juga kualitasnya buruk, sehingga pedagang banyak yang mengambil beras dari luar Lampung.