Survei ini rencananya dikemas dengan melibatkan partisipasi warga secara swadaya untuk membangun tradisi demokrasi dan partisipasi warga, kata peneliti SWI, Dharma Setyawan, di Metro, Senin.
Dia menyatakan, survei ini digelar independen dan dikerjakan serta dibiayai secara bergotong-royong.
"Kami membuat survei yang melibatkan berbagai kemampuan, dan melibatkan partisipasi warga, untuk menghasilkan survei yang tidak hanya bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, tapi juga harapannya dapat berkontribusi bagi pengembangan partisipasi warga," ujar dosen STAIN Jurai Siwo Metro ini pula.
Lebih lanjut, Dharma menjelaskan yang membedakan survei ini adalah pelibatan sukarela para intelektual dan akademisi mulai dari pembuatan desain riset, dan pelibatan relawan dalam proses pencarian dan pengolahan data hingga pendanaan publik.
"Jadi ren¿cananya survei ini akan didanai swadaya lewat patungan warga. Dengan demikian jelas dan tegas, survei ini didedikasikan untuk kepentingan warga bukan pesanan kandidat tertentu," ujarnya lagi.
Survei ini juga tidak hendak mengukur elektabilitas nama-nama yang telah beredar, tapi mengetahui persepsi warga tentang sosok figur seperti apa yang diinginkan oleh warga.
Dengan demikian, hasil survei bisa dimanfaatkan
oleh warga maupun para calon yang hendak maju dalam pilkada Metro, ujar
dia pula.
Rencananya survei persepsi warga ini akan dilakukan pada bulan April atau Mei mendatang, kata dia lagi.
"Saat ini bersama para akademisi, kami tengah membangun desain riset, merekrut relawan, dan juga¿ menghimpun dana publik," ujar Dharma.
Sejauh ini, menurut dia, beberapa nama akademisi yang dikenal memiliki integritas di Lampung berkomitmen mendukung rencana ini.
Terkait
pendanaan, pelaksanaan survei ini juga menerima sumbangan dana publik
sepanjang bukan berasal dari kandidat, pengurus partai politik.¿
"Jadi, silakan warga yang hendak berkontribusi maupun terlibat menjadi relawan bisa menghubungi kami," kata dia pula.
