Pengemudi Taksi Keluhkan Harga Suku Cadang Bertahan

Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - Pengemudi taksi dan angkutan umum termasuk para pengojek di Bandarlampung mengeluhkan penurunan harga bahan bakar minyak bersubsidi yang belum diikuti penurunan harga suku cadang kendaraan bermotor, sehingga penyesuaian tarif tak sepenuhnya berjalan seperti diinginkan konsumen.
        
"Bagaimana kami mau turunkan tarif bagi penumpang kalau harga suku cadang kendaraan tetap naik meskipun harga BBM sudah diturunkan," ujar Marjuni, salah satu pengemudi taksi di Bandarlampung, Sabtu.
        
Dia menyebutkan, menyusul kenaikan harga BBM bersubsidi sebelumnya, berdampak pada kenaikan harga suku cadang kendaraan dan kenaikan tarif. Namun setelah harga BBM kembali diturunkan, pihaknya belum dapat sepenuhnya menyesuaikan dengan penurunan tarif lagi.
        
"Seharusnya setelah harga BBM diturunkan lagi, harga suku cadang kendaraan juga ikut turun. Kenyataan tidak," ujarnya pula.
        
Keluhan serupa diungkapkan beberapa pengemudi taksi yang melayani angkutan penumpang dari Bandara Raden Inten II Lampung maupun para pengojek di Bandarlampung.
   
Menurut mereka, penurunan tarif jasa penumpang yang menggunakan sarana transportasi umum ini sebenarnya akan kembali diturunkan bila semua komponen harga pendukungnya juga ikut turun.
        
"Gimana kami mau nurunkan tarif kalau harga suku cadang maupun harga bahan pokok umumnya tetap tinggi," ujar Iskandar, pengojek di Bandarlampung.
        
Karena itu, mereka berharap pemerintah lebih berhati-hati saat akan mengumumkan kenaikan harga BBM agar tidak berdampak terjadi kenaikan harga bahan pokok dan harga barang umumnya. Tapi kemudian ketika harga BBM diturunkan lagi, justru tidak berdampak terjadi penurunan harga suku cadang dan tarif maupun harga bahan pokok umumnya.
        
"Ketika harga BBM naik segera diikuti kenaikan harga bahan pokok dan suku cadang kendaraan, tapi setelah harga BBM diturunkan tidak otomatis terjadi penurunan harga bahan pokok maupun suku cadang itu pula," kata dia lagi.