Yustin Ficardo Pimpin Lasqi Lampung

id Yustin Ficardo Pimpin Lasqi Lampung, Aprilani Yustin, Istri Gubernur lampung Muhammad Ridho Ficardo, Musik, Seni, Qasidah, islami, Rebana

Yustin Ficardo Pimpin Lasqi Lampung

Aprlani Yustin Ficardo (tiga dari kanan), pada salah satu acara Jalan Sehat Keluarga di Bandarlampung. (ANTARA FOTO/M.Tohamaksun).

Ibu Aprilani Yustin adalah orang yang tepat untuk memimpinnya."
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Aprilani Yustin Ficardo menyatakan kesiapannya untuk memimpin Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) Provinsi Lampung periode 2015-2019.

Kesiapan itu, menurut Jamaludin, Ketua I Lasqi, di Bandarlampung, Rabu, dinyatakan Aprilani yang adalah istri Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, saat menerima audensi Pengurus Dewan Pimpinan  Wilayah (DPW) Lasqi periode 2011--2015 di kantor PKK Provinsi Lampung, Selasa (20/1).

Dalam pertemuan itu, DPW Lasqi Lampung yang dipimpin Ketua I Jamaludin, menjelaskan bahwa Lasqi sebagai lembaga yang menaruh komitmen terhadap pengembangan seni budaya Islam, memiliki sasaran jemaah pengajian, komunitas qasidah, salawat, marhaban dan Risma yang bertujuan membina, mengembangkan seni budaya Islam, mempererat ukhuwah Islamiyah, mendukung program pemerintah di bidang pembangunan mental spiritual serta di bidang ketahanan nasional sebagai penapis untuk menangkal perembesan budaya asing yang tidak sesuai dengan moral bangsa.

Hirarkis kepengurusan mulai dari DPP, DPW, DPD, DPC hingga  tingkat desa/kelurahan, dengan kebijakan DPP berpengaruh terhadap DPW dan seterusnya¿

"Karena itu, Ibu Aprilani Yustin adalah orang yang tepat untuk memimpinnya," ujar Jamaludin, didampingi Ketua II (Wahyu), Sekretaris Umum (Muliawati), dan beberapa pengurus lainnya.

Keinginan Yustin Ficardo adalah dapat mewujudkan kesenian islami yang terintegrasi dalam pembangunan moral dan karakter bangsa, khususnya di Provinsi Lampung terlihat dari penyelenggaraan Festival Qasidah Salawat yang diprakarsainya bersama Majelis Taklim Ar-Ridho untuk memperingati Hari Ibu di Islamic Center (23/12/2014).

"Saya sudah mengadakan Festival Qasidah. Ternyata ada wadahnya. Jadi kenapa tidak," kata Yustin, didampingi Asisten III Bidang Kesra Setda Provinsi Lampung, Ellya Muchtar, dan dua orang staf PKK..

Yustin berharap ke depan perkembangan seni islami di Provinsi Lampung dapat lebih maju dan berkembang dengan tolok ukur yang jelas.

"Tidak perlu banyak kegiatan, sedikit kegiatan tapi booming," ujarnya.

DPW Lasqi Provinsi Lampung selama ini hanya mengirimkan kontingen mengikuti event Lasqi tingkat nasional baik di NTB, DKI Jakarta dan NTT hanya untuk mengikuti Festival Bintang Qasidah dengan kategori anak-anak, remaja dan dewasa yang diwakili oleh DPD Lasqi Kabupaten Lampung Barat.

Padahal untuk kategori grup qasidah dan lainnya, DPW Lasqi Lampung dinilai belum siap, dikarenakan di antaranya, terkendala masalah pembiayaan.

"Kalau bicara SDM, komunitas seni islami kami sebetulnya sudah mumpuni, baik komunitas qasidah maupun bintang vokalnya. Namun dari segi kuantitas masih cukup prihatin," ujarnya.

"Bayangkan Papua atau Bali yang dianggap daerah umat muslimnya minoritas, saat kirim kontingen bisa berjumlah 75--100 orang, sedangkan Lampung hanya 5-10 orang, sehingga tidak bisa mengikuti semua kategori yang dilombakan," katanya.

Mudah-mudahan ke depan, di bawah kepemimpinan Ibu Yustin Ficardo, Lampung lebih siap mengikuti 'event' nasional Lasqi berskala besar tahun 2015 ini yang diselenggarakan di Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, kata  Muliawati.  

Asisten Bidang Kesra Pemprov Lampung Ellya Muchtar meminta kepada Pengurus DPW Lasqi ini, untuk tetap menjalankan prosedur dan mekanisme organisasi yang berlaku agar semuanya dapat berjalan baik dan lancar.

Secara terpisah, Ketua Bidang Diklat dan Festival DPD Lasqi Kabupaten Lampung Barat, H Ibin menyambut baik kesediaan Yustin Ficardo memimpin DPW Lasqi periode 2015-2019.

Dia berharap Lasqi, baik di provinsi maupun kabupaten/kota, bisa berjalan lebih baik dan saatnya untuk bisa berprestasi dalam skala nasional.

"Saya yakin itu, karena kepedulian Ibu Yustin terhadap seni budaya tradisional yang berakar islami begitu tinggi," katanya lagi.