Jakarta (Antara Lampung) - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengatakan Rusia berharap Indonesia menyetujui pembelian pesawat tempur Sukhoi jenis Su-35 untuk memperkuat pertahanan udara dalam negeri.
"Kami berharap kesepakatan pembelian Su-35 bisa terjadi. Kerja sama militer antara kedua negara sudah berlangsung sejak lama dan kami ingin bisa terus berlanjut," ujar Galuzin di kediaman Duta Besar Rusia, Jakarta.
Dia menambahkan Rusia selalu siap jika memang nantinya Indonesia sepakat untuk membeli Su-35 demi menambah unit pesawat tempurnya.
Sebelumnya Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko tertarik mendatangkan pesawat tempur Sukhoi Su-35 untuk peremajaan armada tempur. Selain Sukhoi, Moeldoko juga mempertimbangkan JAS-39 "Gripen" (dari Swedia) dan F-16 "Block 52+ Fighting Falcon" (dari Amerika Serikat).
Kebutuhan akan pesawat-pesawat ini dikarenakan pesawat F-5E/F "Tiger II" yang sekarang tergabung di Skuadron Udara 14 harus pensiun karena usia.
Moeldoko sendiri mengatakan bahwa selain faktor teknis, faktor politik juga menentukan dalam memutuskan pembelian pesawat tempur tersebut.
Su-35 sendiri merupakan pesawat tempur generasi 4,5 buatan "Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production Association" dan jika pembelian jadi dilakukan, Su-35 akan melengkapi jajaran Sukhoi yang sudah dimiliki TNI sebelumnya.
Jenis Sukhoi yang sudah dioperasikan oleh TNI AU adalah Su-27 dan Su-30. Su-27 masuk dalam Skuadron Udara 11 yang berpangkalan di Pangkalan Udara Utama Hasanuddin, Makassar.
Sementara menurut Galuzin, Pemerintah Rusia menganggap Indonesia adalah negara penting untuk kerja sama pengembangan ekonomi dan militer.
"Rusia melihat masih banyak bentuk kerja sama yang bisa dilakukan dengan Indonesia, seperti di bidang konstruksi, militer, bahkan jika Indonesia berkenan, kami juga siap membantu pengembangan energi nuklir untuk tujuan damai," ujar Galuzin.
Pada 2015, Indonesia dan Rusia akan melanjutkan proses kerja sama beberapa proyek seperti proyek rel kereta api sepanjang 203 kilometer di Kalimantan Timur dan proyek pembangunan pabrik pengolahan bauksit menjadi alumina di Kalimantan Barat.
Berita Terkait
FGII Lampung desak kepala dinas dan kepala sekolah mundur jika tak bisa selesaikan kasus perundungan
Kamis, 29 Februari 2024 19:12 Wib
Panjat tebing bidik dua emas di Olimpiade 2024 Paris
Sabtu, 17 Februari 2024 18:53 Wib
Anies Baswedan sebut Revolusi Mental belum terlaksana baik
Selasa, 6 Februari 2024 5:29 Wib
Anies-Muhaimin: Jurnalis harus dapat hak normatif sebagai pekerja kantor
Selasa, 30 Januari 2024 6:14 Wib
Anies: Ada hikmah dari pencabutan izin lokasi kampanyenya
Rabu, 24 Januari 2024 5:57 Wib
Kini Hamas desak AS setop agresi Israel di Gaza
Sabtu, 6 Januari 2024 8:55 Wib
Gub Jambi minta sopir desak pengusaha batu bara buat jalan khusus
Jumat, 5 Januari 2024 6:05 Wib
MAKI desak penyidik Polri berani tahan Firli Bahuri
Kamis, 7 Desember 2023 13:18 Wib