Dunia Arab Perangi Terorisme

id Dunia Arab Perangi Terorisme, Tugas Berat, Tahun 2015, Arab Saudi

Aboul Gheit mengatakan pembangunan negara yang kuat dan ekonomi yang kuat di Dunia Arab adalah kunci untuk menghapuskan fanatisme dan aksi teror dalam negeri."
Dubai (Antara/Xinhua-OANA/ANTARA lampung) - Ancaman aksi teror yang dipicu oleh fanatisme agama takkan hilang dalam waktu dekat di Irak, Suriah dan Mesir, kata seorang mantan diplomat senior Mesir di Dubai, UnI Emirat Arab.

Ketika berbicara dalam pertemuan satu hari Forum Strategi Arab mengenai Ekonomi dan Wajah Politik bagi 2015 pada Desember, Ahmed Aboul Gheit, mantan menteri urusan luar negeri Mesir, mengatakan kendati ada upaya besar oleh Pemerintah Mesir saat ini untuk menghentikan serangan teror di Semenanjung Sinai, "Mesir masih menghadapi ancaman dari faksi terlaran Ikhwanul Muslimin. Saya tak percaya ancaman ini akan hilang pada 2015".

Mantan diplomat Mesir tersebut juga mengatakan bahaya yang sama akan tetap ada di Suriah dan Irak pada 2015, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Kedua negara tersebut menderita akibat perang saudara dan kemunculan kelompok yang menamakan diri Negara Islam, yang telah berhasil menguasai beberapa bagian utara kedua negara itu.

Pidato Aboul Gheit diikuti oleh Wakil Presiden, Perdana Menteri Uni Emirat Arab dan Emir Dubai Sheikh Mohammed Bin Rashid Al-Maktoum, yang pemerintahnya mendukung Pemerintah Mesir saat ini di bawah Presiden Abdel Fattah As-Sisi.

Aboul Gheit mengatakan pembangunan negara yang kuat dan ekonomi yang kuat di Dunia Arab adalah kunci untuk menghapuskan fanatisme dan aksi teror dalam negeri.

Dalam memerangi IS, kata Aboul Gheit warga Sunni di Irak harus mengerti bahwa IS tidak mewakili kelompok Sunni atau agama Islam tapi IS adalah kelompok petempur lokal dan asing tersebut yang menyalah-gunakan agama sebagai alat untuk menyebar aksi teror.

Penerjemah: Chaidar.