Seniman: Profesi Tari Belum Dilirik

id tari,profesi,seniman

Seniman: Profesi Tari Belum Dilirik

Rizki Ramdhani promosikan Indonesia lewat tarian (antaranews.com)

Sebagai profesi untuk hidup dan mencari uang, memang benar di Indonesia belum kondusif kecuali masuk dalam industri."
Jakarta, (ANTARA Lampung) - Profesi dalam bidang tari sebagai penari, koreografer, atau kurator belum mendapat perhatian di Indonesia karena kehidupan kesenian pertunjukan yang sifatnya bukan industri belum mendapat tempat sepenuhnya, kata penari senior Nungki Kusumastuti.
        
"Sebagai profesi untuk hidup dan mencari uang, memang benar di Indonesia belum kondusif kecuali masuk dalam industri," ujarnya di Jakarta, Jumat.
        
Oleh karena itu, katanya, seorang penari harus memiliki keahlian yang lain seperti menjadi pengajar, aktor, aktris, atau peneliti untuk mendukung kebutuhan ekonominya.
        
"Saya merupakan orang yang sangat beruntung karena bisa menjalani tari sebagai 'core' hidup, namun juga menjalani profesi sebagai aktris dan pendidik yang bisa menyokong pendapatan saya," tutur wanita kelahiran Banda Aceh ini.
        
Penari bernama lengkap Siti Nurchaerani Kusumastuti ini menuturkan pentingnya sinkronisasi antara pihak swasta, pemerintah, dan seniman dalam mengembangkan profesi tari di Indonesia.
        
Masyarakat yang memiliki kesenangan akan seni tari, ujarnya, dapat menjadi penonton setia atau sponsor utama yang dapat menghidupi kesenian itu sendiri. Pemerintah dapat memfasilitasi dengan mengadakan lebih banyak acara kesenian.
        
"Penonton setia yang baik tentu saja mereka yang mau membeli tiket, bukan gratisan," tutur wanita yang sudah 22 tahun menekuni dunia tari ini.
        
Dengan begitu, tuturnya, penari-penari di Indonesia dapat berkreasi dan mengembangkan kemampuan mereka secara optimal karena yakin bahwa karya mereka dihargai.
        
Nungki dan rekannya Maria Darmaningsih didukung oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta serta Institut Kesenian Jakarta baru saja menggelar "Indonesia Dance Festival" (IDF) ke-12 pada 4-9 November lalu dengan menampilkan seniman tari dari Indonesia, Jepang, Tiongkok, Korea, Singapura, Jerman, Prancis, dan Belgia.
        
IDF merupakan festival tari dua tahunan dengan skala internasional yang sudah diselenggarakan sejak 1992.
        
Acara tersebut merupakan ajang tampil, interaksi, komunikasi, dan pembelajaran antar penari di seluruh dunia. Dengan adanya acara tersebut Nungki berharap seni tari dapat semakin berkembang dan memiliki tempat di hati masyarakat.
        
Nungki bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata sedang menyiapkan program promosi kesenian Indonesia melalui IT.
        
"Saya dan beberapa rekan akan menjadi kurator untuk menentukan kesenian apa saja yang patut dipromosikan bukan hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri," ujar aktris yang pernah membintangi 13 judul film itu.