Sopir Berharap Pelayanan Pelabuhan Bakauheni Membaik

id sopir,bakauheni,membaik

Lama tempuh standarnya 2,5 jam namun selama ini melebihi standar tersebut bahkan molor empat sampai lima jam."
Bakauheni, Lampung, (ANTARA Lampung) - Sejumlah pengemudi angkutan barang dan hasil bumi mengharapkan pelayanan penyeberangan di rute Pelabuhan Bakauheni- Merak lebih baik.
        
"Lama tempuh standarnya 2,5 jam namun selama ini melebihi standar tersebut bahkan molor empat sampai lima jam," kata Jaya, salah satu sopir pengangkut kopi, di Dermaga II Pelabuhan Bakauheni, Senin.
        
Ia mengatakan, perjalanan dari Lampung Selatan menuju Surabaya dengan mengangkut kopi selalu terlambat dari jadwal karena terkendala lamanya waktu penyeberangan kapal antarpelabuhan itu.
        
Kemudian, pelataran parkir dermaga tersebut juga kontruksinya kurang baik karena jika dilalui kendaraan berat masih terasa bergelombang meskipun tampaknya rata.
         
Selain itu, kata dia, karena padatnya arus kendaraan yang akan menyeberang, saat hari raya kerap terjadi kemacetan yang membuat antrean lebih lama dan menambah biaya operasional sopir.
       
Sopir lainnya, Harianto, mengaku, sering terlambat tiba di lokasi tujuan karena perjalanan kapal molor hingga dua kali lipat waktu tempuhnya.¿
   
"Kadang antre di tengah laut menunggu kapal yang di depannya membongkar muatan," kata dia.
       
Ia mengharap pelayanan penyeberangan di kedua pelabuhan itu dapat berjalan optimal dan waktu tempuh dapat lebih cepat agar proses pengangkutan barang lebih lancar.
       
Apalagi kata dia, saat ini tarif untuk kendaraan golongan IV sampai golongan IX sudah naik sekitar 13 persen.
       
Ia mencontohkan seperti kendaraan truk golongan VII, sebelumnya biaya tiket penyeberangan hanya Rp1.300.000 namun kini sudah naik menjadi Rp1.465.000 sejak beberapa hari lalu.
       
Menurutnya harga tiket ini terlalu mahal karena dengan jarak tempuh yang hanya 15 mil seharusnya tidak mencapai harga itu.
       
"Sepertinya penyeberangan Bakauheni-Merak paling mahal se-Asia dengan jarak yang hanya 13 mil dikenakan Rp1.465.000 sekali menyeberang," kata dia.
       
Ia menambahkan, jika harga itu dibarengi dengan layanan terbaik tidak masalah, sementara ini layaranan masih kurang tapi tarif penyeberangan mahal dan terus naik.
       
Ia mengharapkan kepada pemerintah untuk mengupayakan penyeberangan lebih cepat atau dibawah 2,5 jam waktu tempuhnya.
       
Sementara itu, Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Heru Purwanto mengatakan, kenaikan tarif tersebut mengikuti kenaikan harga bahan bakan minyak.
      
"Kita sebagai pelaksana hanya menjalankan saja, jika itu keluhan penumpang ya kita tampung," kata dia.
       
Kemudian, untuk molornya perjalanan kapal bisa saja diminimalisasi bahkan lebih cepat dengan berbagai perubahan seperti penggunaan kapal-kapal yang minimal kecepatannya 15 knot per jam.
       
Selain itu, jadwal sandar kapal dipercepat selain didukung dengan penambahan dermaga menyesuaikan kapal feri yang ada saat ini sebanyak 54 kapal.