Boko Haram Rebut Chibok

id Boko Haram Rebut Chibok, Siswa, Pelajar, Nigeria, Culuk, Sekap,Penjahat, perang, pemberontak

Chibok juga punya arti penting bagi Boko Haram. Semua orang telah memperkirakan Boko Haram akan menargetkan Chibok."
Kano, Nigeria (Antara/AFP/ANTARA Lampung) - Gerilyawan Boko Haram Nigeria, Kamis malam, merebut kota Chibok, tempat 276 siswi diculik lebih dari enam bulan lalu dan pemerintah berikrar membebaskan mereka.

Penculikan pada 14 April di negara bagian Borno, Nigeria selatan, itu mendapat perhatian dunia, yang belum pernah terjadi terhadap pemberontakan bersenjata kelompok garis keras Islam tersebut.

Kepala negara dan pesohor bergabung dalam kampanye media sosial menyerukan penyelamatan para siswi yang sebagian besar Kristen, 219 orang masih ditahan.

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan berulang-ulang berjanji akan menyelamatkan para gadis itu, termasuk pada Selasa ketika ia memulai usahanya bagi masa jabatan keduanya  menjelang pemilu 14 Februari 2015.

Dalam satu pertemuan Juli di ibu kota Abuja dengan para keluarga korban penculikan itu, Jonathan dan para petinggi militer juga berjanji akan memberikan bantuan keamanan yang lebih baik bagi kota itu.

Tetapi aksi kekerasan di daerah timur laut itu sejak itu meningkat, dengan Boko Haram kabarnya merebut lebih dari 24 kota dan pasukan keamanan Nigeria dilaporkan tidak ada di banyak daerah.

Pada Jumat malam, Boko Haram menculik enam orang, termasuk tiga personil polisi di kota terbesar Nigeria utara, Kano.

Serangan itu dan jatuhnya Chibok menimbulkan kecemasan baru tentang kemampuan pemerintah Nigeria untuk mengakhiri penculikan dan aksi kekerasan, dan seluruh usaha pendekatan pada penculikan itu.

"Chibok juga punya arti penting bagi Boko Haram. Semua orang telah memperkirakan Boko Haram akan menargetkan Chibok.

"Chibok direbut Boko Haram. Mereka menguasainya," kata Enock Mark, seorang pastor Kristen yang putrinya dan keponakan perempuannya, termasuk di antara para sandera yang ditahan.

Mark dan senator negara bagian Borno, Ali Ndume mengatakan para gerilyawan itu menyerang sekitar pukul 16.00 waktu setempat (22.00 WIB) Kamis, menghancurkan jaringan telekomunikasi dan memaksa penduduk melarikan diri.

Ndume mengatakan ia telah menerima pesan telepon dari penduduk yang melarikan diri tentang itu dan kota itu "kini dikuasai mereka (Boko Haram)".

"Tidak ada hubungan telepon di Chibok sekarang, karena itu memerlukan waktu yang lama sebelum berita itu sampai kepada saya," katanya.

Mark mengatakan serangan terhadap kota itu tampaknya dilakukan setelah Boko Haram merebut kota Hong dan Gomi di negara bagian Adamawa setelah kelompok itu diusir dari kota bisnis Mubi.

Boko Haram menduduki dua kota itu setelah para relawan dan pendukung pemerintah lokal yang bersenjatakan senapan rakitan  sendiri, panah dan parang memaksa mereka keluar dari Mubi, kata penduduk Kamis malam.

Para gerilyawan itu sebelumnya mengganti nama kota itu dengan Madinatul Islam atau Kota Islam dan mulai memeritah dengan memberlakukan hukum Islam.

                      Gomi terletak 145 kilometer dari Chibok.

Mark mengatakan penduduk Chibok, banyak dari mereka tetap mengharapkan para putri mereka pulang, lari ketika suara tembakan  terdengar di kota itu dan menara-menara telekom hancur akibat serangan granat.

Penerjemah: R. Nurdin/B. Soekapdjo.