Lampung Selatan Tingkatkan Hortikultura

id Lampung Selatan Tingkatkan Hortikultura, Berupata, Komoditas, Sayuran, Buah buahan, Pisang, Melon, Pepaya, Kates, Jambu, Jeruk, Rambutan, Nenas, Bpat

Lampung Selatan Tingkatkan Hortikultura

Buah nenas. (FOTO Dok. Google.Com).

Selain meningkatkan pendapatan petani, program ini bertujuan untuk meningkatkan variasi produk pertanian penduduk yang nantinya untuk kesejahteraan mereka."
Kalianda (ANTARA Lampung) - Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung berupaya meningkatkan produksi komoditas hortikultura untuk meningkatkan pendapatan petani daerah itu.

"Selain meningkatkan pendapatan petani, program ini bertujuan untuk meningkatkan variasi produk pertanian penduduk yang nantinya untuk kesejahteraan mereka," kata Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza SZP di Kalianda, Selasa.

Ia menyebutkan, produk pertanian hortikultura itu pada setiap kecamatan diharapkan memiliki keunggulan masing-masing seperti pisang, melon, cabai, pepaya dan lainya.

Namun, kata dia, meskipun memiliki produk unggulan petani juga dapat menanam jenis lain untuk memperbanyak variasi tanaman itu sesuai dengan kondisi lahan pertaniannya.

"Ini merupakan program 'one village one product' atau satu desa memiliki satu produk unggulan sesuai dengan yang digalakan pemerintah," kata dia.

Produk hortikultura ini, kata dia, akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah melalui dinas terkait seperti bantuan sumur bor maupun akses kemudahan pupuk bersubsidi untuk petani.

Selain itu, dalam setiap pengembangannya tentu perlu untuk dilakukan sentuhan atau pendekatan teknologi pertanian pada pemilihan komoditi tertentu yang mempunyai nilai harga kompetitif.

"Dengan sentuhan itu diharapkan akan meningkatkan produksi dan kualitasnya guna meningkatkan daya saing di pasar," ujarnya.

Selain itu pula, hasil pertanian ini nanti akan dipasarkan melalui terminal agribisnis yang sudah ada untuk mempermudah akses pasar petani dengan biaya transportasi lebih murah.

"Hasil pertanian di Lampung Selatan diharapkan dapat bersaing di perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi Asean 2015," ujarnya.

Bupati menambahkan bisnis  hortikultura  bersifat  biaya tinggi, risiko  tinggi  dan  sekaligus  keuntungan  yang menjanjikan,  maka diharapkan agar strategi pengembangannya harus  dilakukan melalui kerja sama yang erat antara pemerintah,  swasta dan masyarakat.