TKI Jatuh Dari Kapal

id TKI Jatuh Dari Kapal, Stres, Pelampung, Penyelamatan, Tolong, Pertolongan

TKI Jatuh Dari Kapal

Petugas sedang memperagakan cara menggunakan jaket pelampung di kapal Ferry. (ANTARA DOTO/Dok/M.Tohamaksun).

Sepertinya korban itu mengalami stres karena waktu ditolong oleh ABK dengan melemparkan pelampung tidak digubrisnya."
Nunukan (ANTARA Lampung) - Tenaga kerja Indonesia (TKI) yang jatuh di kapal penumpang KM Thalia pada Rabu (29/10) diduga mengalami stres karena saat berusaha ditolong dengan melemparkan pelampung oleh anak buah kapal (ABK) tidak digubris.

"Sepertinya korban itu mengalami stres karena waktu ditolong oleh ABK dengan melemparkan pelampung tidak digubrisnya," ujar sejumlah warga di Nunukan, Sabtu.

Sebelumnya, Salama yang memberikan tiket kapal tujuan Pelabuhan Nusantara Parepare, Sulsel mengatakan, tidak mengetahui kalau TKI yang telah puluhan tahun bekerja di salah satu perkebunan kelapa sawit di Kunak Negeri Sabah, Malaysia itu telah meninggalkan tempat tidurnya yang telah ditunjukkan di atas kapal hari itu.

Ketika berusaha mencari tahu keberadaan korban kepada temannya, Salama mengaku, tidak ada yang mengetahui keberadaan korban yang bernama Bahar (45) sesuai potongan tiket kapal yang diperoleh pada Kantor Syahbandar dan Otorita Pelabuhan (KSOP) Nunukan tersebut.

Sehubungan dengan jatuhnya korban yang sampai saat ini belum ditemukan, pihak keluarga bernama Alimuddin yang juga TKI di Malaysia mengatakan, korban diketahui berada di Kabupaten Nunukan dan akan pulang kampung setelah mendapatkan telepon dari yang bersangkutan.

Alimuddin yang bekerja pada kawasan kelapa sawit yang tak jauh dari perusahaan tempat korban bekerja di Kunak mengaku, selama ini korban sering mengeluh mengalami sakit perut setelah bercerai dengan istrinya.

"Memang selama ini dia tu (korban) sering mengeluhkan dirinya mengalami sakit perut semenjak bercerai sama istrinya," ujar Alimuddin yang mengaku berada di Kabupaten Nunukan karena sedang mengurus paspor.

Ketika ditanya soal kondisi kejiwaan korban, dia mengatakan, tidak tahu-menahu sebab selama ini kondisinya normal saja kecuali mengeluh sering sakit perut.

Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Polres Nunukan, Iptu Indramawan yang ditemui mengatakan, belum mendapatkan informasi soal situasi pencarian terhadap jasad korban.