Tiongkok Minta Jepang Tak Ganggu Pesawat Tempurnya

id Konflik China dan Jepang

Tiongkok Minta Jepang Tak Ganggu Pesawat Tempurnya

Peta Kepulauan Diaoyu yang menjadi sengketa Jepang dan Tiongkok (american.edu)

Beijing (Antara/Reuters) - Tiongkok menyerukan Jepang untuk menghentikan operasi pesawat jet tempur acaknya terhadap pesawat Tiongkok menyusul kenaikan jumlah operasi tersebut, dan mengatakan itu sebagai sumber masalah keamanan penerbangan.
         
Ketegangan antara dua ekonomi terbesar di Asia dalam beberapa bulan terakhir semakin tinggi dengan masing-masing menuduh saling tuduh pesawat militer mereka terbang terlalu dekat dengan dalam sengketa teritorial yang telah berlangsung lama.
         
Kedua belah pihak saling mengklaim kepemilikan serangkaian pulau dibawah administrasi Jepang di Timur Laut Cina, yang dikenal sebagai Senkaku di Jepang dan Diaoyu di Tiongkok.
         
Tahun lalu, Beijing mengumumkan zona pertahanan udara yang meliputi sebagian besar Laut Cina Timur, memicu protes dari Jepang dan Amerika Serikat.
         
Aktivitas operasi jet tempur acak Jepang terhadap pesawat Tiongkok naik 29 persen menjadi 103 kali pada bulan Juli-September, terhitung lebih dari setengah dari total aktivitas yang sudah di gulirkan Tokyo dalam periode tiga bulan, berdasarkan data dari Kementerian Pertahanan Jepang.
         
Juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok Yang Yujun mengatakan Beijing telah melihat angka-angka ini.
         
"Angka-angka yang diumumkan oleh Jepang menunjukkan secara tepat peningkatan frekuensi Jepang dalam membuntuti, mengamati dan mengganggu pesawat militer Tiongkok," kata Yang dalam konferensi pers bulanan.
         
"Ini merupakan tindakan Jepang yang menjadi penyebab masalah keselamatan penerbangan Tiongkok-Jepang dan kami mendesak Jepang untuk menghentikan cara-cara mereka yang salah," ujar Yang.
         
Pada bulan Juni, Tiongkok memanggil atase pertahanan Jepang untuk mengajukan protes setelah kedua negara saling tuduh atas pelaksanaan jet militer atas Laut Cina Timur.

Penerjemah : Ageng/B/A. Krisna